Jenis-Jenis Imunisasi dan Jadwal Imunisasi – Imunisasi / vaksinasi biasanya dilakukan untuk tindakan pencegahan dengan memberikan vaksin tertentu. Walaupun demikian ada beberapa jenis vaksin yang DIWAJIBKAN pada bayi dan anak. Tahukah Anda apa saja jenis vaksinasi tsb?
Namun sebelum membahas mengenai jenis-jenis imunisasi wajib dan jadwal imunisasi, sebaiknya Anda ketahui dulu manfaat dan bahaya imunisasi.
Manfaat Imunisasi
Pemerintah Indonesia memang telah melakukan pengaturan mengenai program imunisasi yang harus diberikan pada bayi hingga anak menginjak usia remaja. Pemberian vaksin ini bertujuan untuk merangsang sistem imun seseorang sehingga dapat terbentuk antibodi yang sangat berguna untuk melawan serangan patogen (bakteri dan virus) di waktu yang akan datang tergantung jenis vaksin yang diberikan. Oleh karena itu ada jenis-jenis imunisasi yang diwajibkan sedangkan ada juga jenis vaksin lainnya yang hanya bersifat tambahan saja.
Bahaya Imunisasi
Nah dari uraian di atas, SehatPlus.org yakin Anda sudah mengerti mengenai manfaat imunisasi atau pentingnya vaksinasi tsb. Lalu mungkin pertanyaan berikutnya apakah ada bahaya imunisasi atau efek samping dari vaksinasi tsb?
Beberapa efek samping imunisasi memang dapat muncul seperti demam, pusing, mual, hilang nafsu makan, dan pembengkakan di bagian yang disuntik. Efek samping imunisasi yang lebih parah seperti kejang-kejang dapat saja terjadi tetapi kasusnya masih tergolong sangat kecil sekali.
Bila dibandingkan antara manfaat imunisasi dan efek sampingnya, maka dapat dilihat sebetulnya bahaya imunisasi tsb relatif ringan sehingga tidak ada alasan bagi Anda atau anggota keluarga Anda untuk melakukannya dan mendukung program pemerintah.
Jenis-jenis Imunisasi Yang Diwajibkan Pada Bayi dan Anak Beserta Jadwal Imunisasinya
Berikut ini adalah beberapa jenis vaksin yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan merupakan jenis vaksinasi yang diwajibkan di Indonesia, yaitu vaksin hepatitis B, polio, BCG, DPT, dan campak.
Oke kita bahas sekilas mengenai jenis-jenis imunisasi yang diwajibkan tsb satu-persatu …
Jenis Imunisasi Wajib #1: Vaksin Hepatitis B
Hepatitis B merupakan salah satu penyakit infeksi virus yang menyerang organ hati. Penyakit ini termasuk penyakit menular berbahaya.
Jadwal imunisasi vaksin hepatitis B pada bayi dilakukan dalam kurun waktu 12 jam atau 24 jam setelah kelahirannya. Jenis vaksinasi ini harus diulang kembali saat bayi genap berusia 1 bulan dan 6 bulan. Jadwal pemberian imunisasi hepatitis B yang kedua baru dapat dilakukan setelah ada jeda 4 minggu.
Efek samping dari vaksinasi hepatitis B yang umum terjadi adalah demam dan kelelahan. Sementara gatal-gatal, kulit merah dan pembengkakan jarang terjadi.
Jenis Imunisasi Wajib #2: Vaksin Polio
Polio adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh virus dan dapat mengakibatkan kelumpuhan.
Jadwal pemberian imunisasi polio biasanya dilakukan dalam satu rangkaian, yaitu saat bayi baru dilahirkan kemudian diulang saat bayi berusia 2, 4, lalu 6 bulan. Selain itu perlu diberikan juga vaksin booster untuk lebih memperkuat sistem kekebalan tubuh anak terhadap serangan virus polio yaitu pada usia 1,5-2 tahun kemudian pada usia 5 tahun.
Efek samping dari vaksinasi polio yang paling umum adalah demam dan kehilangan nafsu makan. Semetara reaksi alergi dapat juga terjadi tetapi sangat jarang.
Jenis Imunisasi Wajib #3: Vaksin BCG (Bacille Calmette Guerin)
Jenis imunisasi ini diberikan untuk mencegah penyakit menular tuberkulosis / TBC yang menyerang sistem pernapasan bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Jadwal imunisasi BCG pada anak hanya dilakukan 1 kali yaitu dalam rentang usia 0-2 bulan. Bila anak Anda terlewat dari jadwal imunisasi BCG tsb misalnya saat bayi sudah berusia lebih dari 3 bulan maka perlu dilakukan dulu uji tuberculin untuk mengetahui ada tidaknya bakteri penyebab TBC di dalam tubuh. Perlu Anda ketahui jenis vaksin BCG baru dapat dilakukan saat uji tuberkulin tsb negatif.
Efek samping vaksinasi BCG yang paling umum adalah demam dan benjolan bekas suntik. Sementara reaksi alergi sangat jarang terjadi.
Jenis Imunisasi Wajib #4: Vaksin DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)
Jenis imunisasi ini diberikan untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus.
Difteri adalah sebuah penyakit yang dapat menyebabkan sesak napas, radang paru, masalah jantung, hingga kematian. Pertusis adalah penyakit batuk parah yang dapat mengganggu sistem pernapasan, menyebabkan radang paru, kerusakan otak, hingga kematian. Sementara tetanus merupakan penyakit kejang otot yang dapat mematikan juga.
Jadawal imunisasi DPT dilakukan sebanyak 5 kali yaitu saat bayi berusia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 1,5-2 tahun, dan 5 tahun. Namun jenis vaksinasi ini biasanya diulang saat anak berusia 12 tahun dan dilakukan di sekolah.
Efek samping vaksin DPT yang paling umum adalah demam, mual, dan rasa nyeri. Reaksi kejang-kejang sangat jarang terjadi.
Jenis Imunisasi Wajib #5: Vaksin Campak
Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengan gejala demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan ruam.
Jadwal imunisasi vaksin campak pada bayi diberikan dalam 3 kali yaitu pada saat usia 9 bulan, 2 tahun, dan 6 tahun. Jika jadwal imunisasi ini terlewati pada umur 9 bulan, anak Anda dapat diberikan vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) yaitu jenis vaksin kombinasi antara campak biasa, gondongan, dan campak Jerman pada usia 15 bulan. Jika menggunakan jenis vaksinasi MMR maka jadwal imunisasi dapat diulang pada usia 6 tahun.
Efek samping vaksinasi campak yang paling umum adalah demam dan hilangnya nafsu makan.
Itulah jenis-jenis imunisasi yang diwajibkan pada bayi yang perlu Anda ketahui dan berikan pada anak Anda. Penting sekali Anda mematuhi jadwal imunisasi yang disebutkan di atas agar dapat memperoleh manfaat vaksinasi yang optimal. Semoga bermanfaat …