Imunisasi Tambahan Pada Bayi dan Anak Serta Jadwalnya

Konsumsi daun singkong menawarkan banyak manfaat kesehatan, termasuk mengatur kadar gula darah, meningkatkan kesehatan jantung, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Imunisasi Tambahan Pada Anak – Vaksinasi / Imunisasi sangat penting dilakukan untuk mencegah penularan penyakit berbahaya seperti polio, tetanus, cacar, TBC, dll. Oleh karena pentingnya peranan imunisasi pada bayi dan anak-anak, pemerintah pun menyelenggarakan Pekan Imunisasi Nasional yang diadakan rutin setiap tahunnya.

Walaupun demikian tidak semua vaksin tsb diwajibkan pada bayi namun ada juga istilah imunisasi tambahan. Bila Anda bingung dengan kedua istilah ini, yuk mari kita bahas satu per satu …

Perbedaan Imunisasi Wajib dan Imunisasi Tambahan Pada Bayi

Imunisasi wajib adalah jadwal imunisasi yang harus dilakukan dan tidak boleh terlewatkan. Untuk mengakomodir ini, pihak pemerintah pun memberikan bantuan subsidi sehingga bila Anda melakukan imunisasi bayi di Puskesmas, Posyandu, ataupun Rumah Sakit Pemerintah maka Anda tidak perlu mengeluarkan biaya sama sekali. Jenis imunisasi wajib pada bayi dan anak ini antara lain adalah BCG, DPT, Hepatitis B, Polio, dan Campak.

Sementara imunisasi tambahan adalah jadwal imunisasi yang HANYA dianjurkan untuk mencegah penyakit berbahaya lainnya. Untuk mendapatkan manfaat imunisasi tambahan ini maka diperlukan biaya tertentu yang harus dikeluarkan dari kantong Anda sendiri. Jadi bila Anda mampu untuk membayarnya, alangkah lebih baik bila Anda melakukannya. Beberapa jenis imunisasi tambahan pada bayi dan anak ini antara lain vaksin meningitis, vaksin radang paru-paru, vaksin hepatitis A, cacar, kanker mulut rahim, dll

Jenis imuimunisasi wajib pada bayi dan imunisasi tambahan pada anak
Imunisasi Pada Bayi (meningitisnow.org)

Jenis Imunisasi Tambahan Pada Bayi dan Anak Yang Dianjurkan Untuk Dilakukan

1.Hib (Haemophilus Influenza tipe B)

Jenis imunisasi tambahan ini dianjurkan dilakukan untuk melindungi tubuh dari serangan infeksi virus Haemophilus Influenza tipe B (HiB). Jenis virus ini dapat menyebabkan penyakit meningitis atau radang selaput otak, pneumonia, serta epiglottitis.

Jadwal pemberian vaksinasi tambahan Hib adalah pada usia 2, 4, 6 dan 15 bulan baik secara terpisah maupun kombinasi dengan jenis vaksin lainnya.

Baca juga:   Penyebab dan Tanda-Tanda Kanker Kelenjar Getah Bening

2. PCV (Pneumo Coccus Vaksin)

Jenis imunisasi tambahan ini dianjurkan untuk melindungi tubuh dari infeksi bakteri pneumokokus yang dapat menyebabkan meningitis, pneumonia, dan infeksi telinga.

Jadwal vaksinasi tambahan PCV hampir sama dengan jadwal imunisasi tambahan Hib namun untuk pemberian terakhir dapat dilakukan pada usia 12-15 bulan.

3. MMR (Measles, Mumps, Rubella)

Jenis imunisasi tambahan ini dianjurkan untuk melindungi tubuh dari infeksi virus yang menyebabkan penyakit campak, gondok, dan rubella (campak Jerman).

Jadwal vaksinasi MMR diberikan pada usia 15 bulan dan 6 tahun. Vaksin ini dapat juga diberikan pada anak usia 12 bulan asalkan belum mendapatkan vaksin campak pada usia 9 bulan yang merupakan jenis imunisasi wajib pada bayi.

4. HPV (Human Papilloma Virus)

Jenis imunisasi tambahan ini diperlukan untuk perlindungan terhadap virus yang dapat menyebabkan kanker serviks (kanker mulut rahim). Pemberian vaksin ini dilakukan pada anak perempuan sebanyak 3 dosis yaitu mulai usia 10 tahun yang kemudian diulang pada 1-2 bulan lalu 6 bulan berikutnya.

5. Varisela

Jenis vaksinasi tambahan ini dapat memberikan perlindungan dari infeksi virus penyebab cacar air. Jenis vaksin ini diberikan pada anak usia 5 tahun.

6. Hepatitis A

Sesuai namanya, jenis imunisasi tambahan ini dianjurkan untuk mencegah penyakit infeksi hepatitis A. Jadwal pemberian vaksin pada anak usia 2 tahun yang kemudian diulang dengan interval 6-12 bulan.

7. Tifoid

Jenis vaksinasi tambahan ini dimaksudkan untuk mencegah infeksi bakteri penyebab demam tifoid / tipes. Pemberian vaksin dilakukan pada usia 2 tahun lalu diulang pada usia 3 tahun.

Tersedia 2 jenis vaksin tifoid yaitu diberikan secara injeksi dan secara oral. Vaksin tifoid oral dapat diberikan pada anak usia > 6 tahun.

8. Influenza

Jenis imunisasi tambahan ini dimaksudkan untuk mencegah terserang penyak flu. Jadwal vaksinasi dilakukan mulai usia 6 bulan dan dapat diulang setiap tahun hingga dewasa. Bahkan pemberian vaksin ini ada juga yang gratis karena di-cover oleh perusahaan tempat bekerja dan biasanya menjadi program kesehatan di sebuah perusahaan.

Itulah 8 jenis vaksinasi / imunisasi tambahan pada anak yang dianjurkan untuk dilakukan untuk mendapatkan perlindungan optimal terhadap aneka penyakit berbahaya.