Cara Mengatasi Sesak Nafas – Bernafas merupakan kebutuhan setiap manusia. Namun karena kondisi tertentu, ada orang yang mengalami sulit bernafas atau sesak nafas.
Gangguan pernafasan dapat berupa nafas pendek-pendek, tak mampu menarik nafas dalam-dalam, merasa sesak nafas. Napas terengah-engah merupakan gejala yang normal setelah Anda melakukan olahraga atau aktivitas fisik yang menguras tenaga. Namun bila Anda sering mengalami sesak nafas tanpa alasan yang jelas, sebaiknya waspadai sebagai gejala penyakit serius.
Sebelum membahas mengenai cara mengatasi sesak nafas atau pertolongan pertama sesak nafas, sebaiknya Anda ketahui dulu penyebab dan gejala sesak nafas.
Penyebab Sesak Nafas
Kesulitan bernafas dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Hal yang perlu Anda waspadai adalah penyebab sesak nafas karena kondisi kesehatan atau keadaan darurat.
Berikut ini adalah beberapa penyebab gangguan pernafasan, yaitu:
- Anemia (rendahnya jumlah darah merah dalam tubuh)
- Asma
- Penyakit paru obstruktif kronis atau dikenal juga dengan istilah emfisema atau bronkitis kronis
- Peyakit jantung atau gagal jantung
- Kanker paru atau kanker yang menyebar ke paru-paru
- Infeksi saluran nafas, seperti pneumonia, bronkitis akut, batuk rejan, dll
- Efusi perikardial (yaitu adanya cairan merendam jantung)
- Efusi pleural (yaitu adanya cairan merendam paru-paru dan menekan paru)
Selain itu ada kondisi darurat yang dapat menyebabkan kesulitan bernafas yaitu:
- Berada di tempat yang tinggi, misalnya sedang mendaki gunung
- Adanya gumpalan darah di paru
- Kolaps pada paru (pneumothorax)
- Serangan jantung
- Luka di leher, dinding dada, ataupun paru
- Reaksi alergi yang mengancam jiwa (syok anafilaksis)
- Tenggelam yang menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru
Gejala Sesak Nafas
Orang yang kesulitan bernafas akan merasakan ketidaknyamanan. Berikut ini adalah beberapa gejala sesak nafas yang perlu diketahui:
- Bernafas cepat
- Kesulitan bernafas saat berbaring dan baru dapat bernafas saat duduk
- Merasa cemas dan gelisah
- Mengantuk atau kebingungan
Gejala gangguan pernafasan lainnya adalah
- Pusing
- Nyeri
- Demam
- Batuk
- Mual
- Muntah
- Bibir, jari, dan kuku pucat kebiruan
- Dada bergerak tidak seperti biasanya
- Muncul suara gemericik, mengi, atau ada siulan saat bernafas
- Kesulitan bicara
- Batuk berdarah
- Degup jantung cepat dan tidak beraturan
- Berkeringat
Jika sesak nafas disebabkan oleh alergi maka akan muncul juga bercak merah atau pembengkakan pada wajah, lidah, dan tenggorokan.
Jika penyebab sesak nafas adalah luka maka akan muncul pendarahan atau luka yang terlihat.
Cara Mengatasi Sesak Nafas
Untuk mengatasi kesulitan bernafas yang paling baik adalah dengan mengatasi penyebabnya. Misalnya cara mengatasi sesak nafas karena jantung maka Anda pun harus menyembuhkan penyakit jantung itu sendiri. Sehingga sesak nafas karena penyakit jantung tsb tidak akan kambuh lagi.
Jika seseorang mengalami kesulitan bernafas, segera hubungi unit gawat darurat untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Selain itu, berikut ini adalah pertolongan pertama yang dapat dilakukan untuk mengatasi sesak nafas yaitu:
- Periksa jalur nafas pasien, bernafas dan denyut nadi. Jika diperlukan dan memang Anda dapat melakukannya, lakukan CPR atau memberikan nafas buatan. Teknik CPR juga biasa digunakan sebagai pertolongan pertama sesak nafas dan pertolongan pertama saat terjadi serangan jantung.
- Longgarkan pakaian pasien
- Bantu pasien untuk menggunakan obat yang diresepkan misalnya inhaler untuk mengatasi asma atau menggunakan oksigen
- Pantau terus bernafasnya pasien dan denyut nadi sampai tenaga medis datang. Jangan pernah mengira kondisi pasien membaik bila Anda sudah tidak mendengar suara nafas yang tidak normal seperti mengi.
- Jika ada luka terbuka di dada atau leher, luka tsb harus segera ditutup terutama bila muncul gelembung udara di sekitar luka.
Yang Tidak Boleh Dilakukan Pada Orang Sesak Nafas
- TIDAK BOLEH Memberikan makanan atau minuman pada pasien
- TIDAK BOLEH Memindahkan pasien jika pasien tsb memiliki luka di dada atau saluran pernafasan
- TIDAK BOLEH Menempatkan bantal di bawah kepala pasien karena dapat menyebabkan saluran nafas tertutup
- TIDAK BOLEH Menunggu bila kondisi akan membaik sebelum mendapatkan tenaga medis.
Segera hubungi unit gawat darurat juga bila seseorang mengalami:
- Batuk atau infeksi saluran pernafasan yang menyebabkan orang tsb kesulitan bernafas
- Batuk yang tidak hilang setelah 2-3 minggu
- Batuk berdarah
- Penurunan berat badan tidak jelas atau disertai berkeringat di malam hari
- Tidak dapat tidur atau selalu terbangun di malam hari karena kesulitan bernafas
- Kesulitan bernafas saat melakukan aktivitas normal padahal sebelumnya biasa saja, misalnya saat naik tangga
- Jika anak-anak batuk dengan suara mengonggong
Cara Mencegah Kesulitan Bernafas
Beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah gangguan pernafasan, diantaranya:
- Jika Anda memiliki asma atau alergi sebaiknya hindari pemicu alergi tsb seperti debu, dll
- Jangan merokok dan hindari juga menghisap asap rokok.
- Pastikan anak Anda mendapatkan vaksin pertusis yang biasanya diberikan sekalian saat vaksinasi DPT. Vaksinasi DPT sendiri termasuk jenis imunisasi wajib pada bayi dan anak.
- Saat Anda menggunakan pesawat, cobalah berdiri dan berjalan setiap beberapa jam untuk mencegah penggumpalan darah di kaki. Saat Anda duduk, cobalah putar pergelangan kaki, angkat dan turunkan kaki untuk meningkatkan aliran darah di kaki. Begitu pula bila Anda melakukan perjalanan menggunakan mobil, cobalah berhenti dan berjalan kaki setiap beberapa jam sekali.
- Jika Anda kegemukan, turunkan berat badan. Selain dapat menyebabkan sesak nafas, kegemukan juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan serangan jantung.
- Obati penyakit penyebab sesak nafas, misalnya mengobati penyakit jantung sebagai cara mencegah dan cara mengatasi sesak nafas karena jantung.
Itulah informasi seputar gangguan pernafasan dan cara mengatasi sesak nafas. Semoga bermanfaat ..
Sumber Referensi:medlineplus.gov/ency/article/000007.htm