Cara Deteksi Penyakit dari Warna, Bau dan Sering Tidaknya Buang Air Kecil

Deteksi Gangguan Kesehatan dari Urin dan Urinasi – Perubahan apapun pada tubuh kita seringkali menjadi pertanda kondisi kesehatan tubuh. Salah cara mendeteksi gangguan kesehatan yang paling mudah adalah dengan melihat, merasakan, dan menyadari gejalanya. Termasuk salah satunya adalah dengan memperhatikan warna, bau, dan seberapa sering Anda kencing.

Bila Anda buang air kecil, sebaiknya jangan siram kloset Anda dengan cepat, namun lihat dulu warna dan rasakan baunya karena ternyata warna dan bau air kencing pun dapat digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan kesehatan loh.

Namun sebelum membahas mengenai cara deteksi penyakit dari warna, bau dan sering tidaknya buang air kecil, sebaiknya ketahui dulu apa itu urin atau air kencing.

Cara Deteksi Penyakit dari Warna, Bau dan Sering Tidaknya Buang Air Kecil
Cara Deteksi Penyakit dari Warna, Bau dan Sering Tidaknya Buang Air Kecil (image: webmd.com)

Apa Itu Urin / Air Kencing dan Bagaimana Mekanisme Terjadinya Buang Air Kecil?

Air urin merupakan air buangan atau zat sisa tubuh. Komposisi utama air kencing adalah air, garam, dan zat kimia yang dikenal dengan istilah urea dan asam urat.

Air ini terbentuk di ginjal. Fungsi ginjal sendiri adalah menyaring darah dimana darah bersih dikembalikan ke tubuh sementara toksin dan zat buangan dibuang dalam bentuk air urin ini. Makanan, penyakit, dan pengobatan dapat mempengaruhi warna, bau dan seberapa sering kencing ini.

Bagaimana Cara Deteksi Penyakit dari Warna, Bau dan Sering Tidaknya Buang Air Kecil?

Tes urin sebetulnya merupakan salah satu pengujian yang dilakukan saat medical check up. Walaupun tidak membawa sampel urin ke laboratorium, Anda pun dapat melakukan pengamatan sendiri loh.

Anda dapat mendeteksi adanya gangguan kesehatan dengan cara mengenali warna, bau, dan seberapa sering Anda pergi ke toilet.

Kenali Warna Urin Anda

Jika tubuh Anda dalam kondisi normal dan sehat, warna air urin itu biasanya adalah kuning pucat hingga kuning keemasan. Warna kuning ini muncul dan dibuat oleh urokrom yang ada dalam tubuh.

Berikut ini adalah beberapa warna air kencing dan artinya:

Warna urin yang tak berwarna

Biasanya disebabkan oleh terlalu banyak minum air atau sedang menggunakan obat diuretik (yaitu obat yang digunakan untuk mengeluarkan cairan tubuh).

Warna urin yang kuning gelap atau kecoklatan

Dapat menunjukkan seseorang terkena dehidrasi (kekurangan cairan) atau memerlukan asupan air yang lebih banyak. Warna air kencing yang gelap inipun dapat menjadi tanda gangguan liver, jadi sebaiknya periksakan diri ke dokter bila kondisi tidak membaik.

Warna air kencing pink atau merah

Bisa saja terjadi karena pengaruh makanan seperti wortel, blackberri, beet, rhubarb / kelembak, ataupun buah naga merah.

Warna air urin ini pun bisa terjadi karena efek samping obat-obatan tertentu seperti antibiotik rifampin (untuk mengobati TBC) atau obat infeksi saluran kemih yang disebut fenazopiridin.

Baca juga:   Begini Cara Terbaik Untuk Berhenti Mengkonsumsi Alkohol di Rumah

Warna urin pink atau merah juga bisa berarti ada darah dalam air urin tsb yang merupakan pertanda adanya sakit ginjal, infeksi saluran kencing, gangguan prostat, atau bahkan tumor.

Warna air kencing oranye / jingga

Biasanya terjadi setelah minum minuman ringan dengan rasa jeruk, bisa juga karena pengaruh obat seperti vitamin B2, obat infeksi saluran urin fenazopiridin, atau konsumsi antibiotik isoniazid.

Tergantung pada warnanya juga, bisa juga merupakan tanda dehidrasi atau ada gangguan pada liver atau saluran empedu. Sebaiknya periksakan diri ke dokter bila Anda mengalaminya lebih dari 1 hari.

Warna urin biru atau hijau

Biasanya karena zat warna yang ada pada makanan atau obat seperti pada obat anestetik propofol atau obat asma prometazin. Kondisi kesehatan tertentu juga bisa menjadi penyebabnya, jadi sebaiknya periksakan diri ke dokter bila warna urin ini tidak berubah membaik dalam 1 atau beberapa hari.

Air urin berbusa

Apapun warnanya bila Anda melihat air kencing Anda berbusa maka dapat menjadi pertanda adanya protein dalam air kencing yang mengindikasikan adanya masalah pada ginjal.

Bagaimana Seharusnya Bau Air Kencing?

Air urin bisanya tidak berbau tajam namun beberapa makanan seperti asparagus, yang memiliki kandungan sulfur di dalamnya dapat mengubah bau urin.

Bau urin menyengat juga dapat disebabkan oleh konsumsi vitamin B6. Saat Anda dehidrasi dan air kencing menjadi pekat biasanya akan tercium bau amonia yang kuat.

Bila Anda mencium bau amis atau sesuatu yang menyengat pada air urin dapat juga berarti tanda infeksi saluran kencing, diabetes, infeksi kandung kemih, atau adanya penyakit metabolik.

Seberapa Sering Pergi Ke Toilet?

Kebanyakan orang pergi ke WC untuk mengosongkan kandung kemih sampai 8 kali sehari. Namun hal ini tak dapat dijadikan patokan karena kondisi orang berbeda.

Penyebab sering kencing diantaranya adalah seberapa banyak makanan dan minuman terutama yang mengandung kafein dan alkohol, merupakan efek samping dari pengobatan tertentu, kehamilan dan usia dimana orang lanjut usia lebih sering buang air kecil dibandingkan lainnya.

Namun, bila Anda merasa sering kencing akhir-akhir ini dan Anda merasa ini tidak seperti biasanya, dapat jadi ini pertanda adanya gangguan kesehatan yaitu infeksi saluran kemih, pembengkakan prostat pada pria,  vaginitis pada wanita, atau gangguan pada dinding kandung kemih (sistitis interstisial).

Jika Anda seringkali merasa tidak dapat menahan kencing mungkin Anda memilki gangguang kandung kemih overaktif. Kondisi ini biasanya terjadi pada pria dan wanita lanjut usia, namun bukan berarti hal ini normal yah. Bila mengalami hal ini sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mengetahui cara mengatasinya.

Kapan Harus Memeriksakan Diri Ke Dokter?

Jika Anda melihat perubahan pada air kencing yang bukan disebabkan oleh makanan, minuman, ataupun pengobatan, terutama bila kondisi tsb tidak berubah dalam 1 hari, atau disertai dengan demam, nyeri punggung atau nyeri pinggang, muntah-muntah, atau merasa sering haus.

Dokter akan memeriksa kondisi urin Anda untuk memastikan penyebabnya.

Penutup

Nah itulah cara deteksi penyakit dari warna, bau dan sering tidaknya buang air kecil.

Jadi pastikan Anda melihat warna urin, merasakan bau air kencing, dan menyadari seberapa sering buang air kecil. Semoga bermanfaat …

Sumber Referensi:
www.webmd.com/urinary-incontinence-oab/truth-about-urine#1