Adanya benjolan di payudara seringkali membuat resah. Walaupun kebanyakan benjolan pada payudara bukanlah kanker namun janganlah sepelekan tanda-tanda tsb.
Sebaiknya rutinlah lakukan deteksi dini gejala kanker payudara termasuk bila merasakan adanya benjolan payudara tsb ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.
Selain melakukan pemeriksaan ke dokter, sebaiknya Anda ketahui juga fakta dan mitos seputar benjolan di payudara dan hubungannnya dengan kanker payudara …
Mitos dan Fakta Benjolan di Payudara dan Hubungannya dengan Kanker Payudara
Berikut ini adalah 8 mitos dan fakta benjolan kanker payudara yang dilansir dari webmd.com
Mitos 1: Benjolan di payudara mungkin saja kanker
Faktanya: berdasarkan hasil riset, 80% benjolan pada payudara bukanlah kanker. Yang paling sering terjadi, benjolan tsb merupakan kista atau fibroadenoma (yaitu pertumbuhan tidak normal tapi bukan kanker).
Beberapa benjolan di payudara dapat muncul dan hilang selama siklus menstruasi dan ini normal karena pengaruh hormonal.
Mitos 2: Jika Anda memiliki benjolan di payudara tetapi hasil mammogram normal berarti pemeriksaan sudah selesai
Faktanya: Anda tetap memerlukan tes lainnya untuk memastikan bahwa benjolan tsb bukanlah gejala kanker payudara.
Tes lainnya tsb meliputi MRI, ultrasound, tindak lanjut mammogram untuk melihat benjolan lainnya. Mungkin juga diperlukan biopsi dengan cara mengambil contoh jaringan dari benjolan tsb.
Mitos 3: Benjolan di payudara yang merupakan kanker tidak terasa nyeri
Faktanya: Walaupun kanker payudara tidak selalu terasa nyeri namun nyeri pada payudara pun tidak selalu berarti kanker.
Gejala kanker payudara di tahap awal berupa kemerahan di kulit, pembengkakan payudara, payudara terasa kencang, dan rasa hangat. Rasa nyeri dapat saja muncul jika terdapat benjolan pada payudara.
Mitos 4: Jika benjolan di payudara muncul saat menyusui berarti bukan kanker
Faktanya: Meskipun menyusui dapat menurunkan risiko terjadinya kanker payudara, namun kanker payudara masih dapat saja terjadi pada ibu menyusui.
Jika Anda merasakan adanya benjolan payudara saat menyusui, jangan sepelekan, namun periksakanlah ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.
Mitos 5: Jika Anda muda, benjolan di payudara bukanlah kanker
Faktanya: Tidak selalu benjolan pada payudara saat masih muda bukanlah kanker.
Walaupun kanker payudara lebih sering terjadi pada orang yang telah menopause atau di atas 50 tahun namun perlu Anda ketahui, kanker payudara dapat terjadi pada usia manapun, jadi periksakanlah bila ada benjolan di area payudara Anda.
Mitos 6: Benjolan kecil lebih berisiko kanker payudara dibandingkan benjolan besar
Faktanya: benjolan di payudara dapat muncul dalam beberapa ukuran dan ukuran tsb tidak menentukan terjadinya kanker atau tidak.
Bila Anda merasakan benjolan pada payudara walaupun ukurannya kecil segeralah periksakan diri ke dokter.
Mitos 7: Jika benjolan muncul setelah mammogram, tidak apa-apa melakukan pemeriksaan di tahun berikutnya
Faktanya: Periksakan diri ke dokter jika Anda merasakan benjolan di payudara setelah mammogram terakhir walaupun hasilnya normal.
Mammogram dapat melewatkan beberapa sel kanker terutama bila Anda memiliki jaringan payudara yang berat atau jika benjolan muncul di lokasi yang sulit diraih seperti dekat ketiak.
Mitos 8: Benjolan di payudara tidak berbahaya bila tidak ada keluarga yang memiliki riwayat kanker payudara
Faktanya: Banyak wanita yang beranggapan tidak memiliki risiko terkena kanker payudara saat tidak ada anggota keluarganya yang memiliki riwayat kanker payudara.
Ini adalah anggapan yang tidak benar. Menurut American Cancer Society, hanya kurang dari 15% saja orang yang memiliki kanker payudara karena anggota keluarga juga memiliki riwayat penyakit yang sama.
Nah itulah mitos dan fakta seputar benjolan di payudara dan hubungannya dengan kanker payudara. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat untuk Anda.
Jangan pernah anggap remeh benjolan pada payudara, periksakan bila Anda memilikinya untuk memastikan penyebab dan tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan.