Obat Sakit Kepala Yang Tepat dan Aman, Berikut Cara Memilihnya!

Obat sakit kepala adalah obat yang digunakan untuk menghilangkan ataupun meredakan rasa nyeri di area kepala. Ada bermacam-macam jenis obat yang digunakan untuk mengatasi sakit kepala, namun yang paling banyak digunakan adalah obat pereda nyeri.

Obat pereda nyeri seperti asetaminofen / parasetamol, ibuprofen, ataupun aspirin / asetosal sangatlah mudah diperolah di pasaran karena dijual bebas dan tak memerlukan resep dokter untuk pembeliannya. Walapun demikian, penggunaan obat sakit kepala sebaiknya tetap dilakukan hati-hati dan jangan sampai dijadikan kebiasaan.

Perlu Anda ketahui, sakit kepala tak hanya disebabkan oleh sesuatu yang terjadi di area kepala karena ada juga penyebab sakit kepala karena adanya gangguan kondisi kesehatan / penyakit tertentu. Pemilihan obat sakit kepala yang tepat sebaiknya didasarkan pada jenis, penyebab, dan gejala rasa nyeri tsb.

Perubahan gaya hidup yang lebih sehat pun dapat dijadikan alternatif untuk mengatasi sakit kepala yang belakangan ini sering timbul. Selain itu alternatif obat sakit kepala alami dengan tanaman herbal maupun makanan dapat juga Anda jadikan pilihannya.

obat sakit kepala
obat sakit kepala (image: thisisinsider.com)

Sebelum Minum Obat Sakit Kepala Coba Dulu Terapi Ini!

Banyak yang mencari obat sakit kepala tradisional paling mujarab yang dapat dilakukan di rumah sebelum membeli obat sakit kepala di apotek.

Nah berikut ini adalah rekomendasi perawatan sakit kepala di rumah yang dapat Anda coba:

Ganti Posisi

Bila Anda sedang berdiri, cobalah berpegangan lalu coba ganti posisi dengan duduk. Bila Anda sedang duduk, cobalah untuk berbaring. Hindari perubahan posisi secara tiba-tiba, misalnya dari berbaring langsung berdiri. Bila Anda sedang beraktivitas, cobalah berhenti.

Minum Segelas Teh Manis Hangat

Terkadang penyebab sakit kepala adalah kekurangan cairan dan kekurangan gula darah. Oleh karena itu cobalah minum segelas teh hangat untuk sebagai sumber energi tambahan yang cepat. Itulah sebabnya mengapa minum teh hangat saat berbuka puasa membuat tubuh lebih segar. Teh jahe juga dapat Anda gunakan bila untuk menghangatkan badan dan mengatasi masuk angin.

Berikan Pijatan Lembut

Pemijatan di area leher, bahu, kepala, pelipis dan punggung dapat dilakukan untuk mengurangi ketegangan otot penyebab sakit kepala.

Gunakan Minyak Aromaterapi

Minyak esensial yang beraroma mint, peppermint, cengkeh ataupun aroma yang Anda sukai lainnya dapat mengendurkan ketegangan otot, merelaksasi dan mengurangi gejala nyeri kepala. Bila suka, Anda dapat mengoleskannya di kening, leher, dan bahu. Akan lebih baik lagi bila disertai pemijatan lembut.

Mandi Air Hangat

Selain dengan pemijatan, mandi air hangat pun dapat dijadikan pilihan untuk mengurangi ketegangan otot. Mandi air hangat pun dapat membuat Anda merasa lebih rileks dan segar.

Istirahat

Setelah mandi air hangat biasanya mengantuk. Tak masalah, mungkin saja penyebab sakit kepala yang dialami adalah kelelahan. Cobalah tidur di ruangan gelap dan sepi.

Terapi Relaksasi

Selain beristirahat dengan cara tidur, bersantai sejenak dengan melakukan latihan pernapasan dan mendengarkan musik enak juga dapat digunakan untuk mengatasi sakit kepala. Terapi relaksasi ini dapat membantu mengurangi stress penyebab kepala sakit.

Nah itulah beberapa obat sakit kepala alami yang dapat dilakukan di rumah. Namun bila dengan cara tradisional di atas, Anda masih merasakan nyeri dan rasa tak nyaman di kepala, silahkan gunakan obat pereda nyeri yang dapat dibeli bebas di warung, toko obat, maupun apotek.

Cara Memilih Obat Sakit Kepala Sesuai Jenis dan Gejalanya

Pemilihan obat sakit kepala sebaiknya dilakukan berdasarkan tipe / jenis sakit kepala yang diderita. Setidaknya ada 2 jenis sakit kepala yaitu sakit kepala primer (yaitu sakit karena kekurangan zat kimia di area kepala) dan sakit kepala sekunder (yaitu rasa nyeri yang berkaitan dengan penyakit lainnya).

Contoh sakit kepala primer adalah sakit kepala tegang, migraine, sakit kepala cluster.

Pengobatan sakit kepala sekunder sebaiknya dilakukan dengan mengobati penyakit penyebab sakit kepala terlebih dahulu.

penyebab sakit kepala
Kepala Terasa Pusing (image: universityhealthnews.com)

Obat Sakit Kepala Tegang

Tension headache merupakan jenis sakit kepala yang paling umum terjadi. Gejala yang muncul berupa nyeri di kepala, belakang mata, dahi, dan juga leher.

Obat sakit kepala untuk mengatasi tension headache antara lain parasetamol, ibuprofen, dan aspirin.

Obat Sakit Kepala Sebelah

Migrain merupakan jenis sakit kepala yang ditandai munculnya nyeri di salah satu sisi kepala saja. Selain rasa nyeri, gejala lainnya adalah mual dan merasa lebih sensitif pada cahaya dan suara.

Obat sakit kepala sebelah yang ringan diantaranya adalah parasetamol, ibuprofen, dan aspirin. Namun untuk gejala nyeri parah mungkin memerlukan obat pereda nyeri resep dokter seperti golongan triptan dan ergotamin. Efek samping triptan antara lain mulut kering, mengantuk, lemah otot, kemerahan pada wajah, mual, dada terasa sesak, dan kesemutan. Sementara efek samping ergotamine antara lain pusing berputar atau vertigo, mual atau muntah, berdebar-debar, kesemutan, keram atau nyeri otot. Silahkan konsultasikan pada dokter Anda mengenai pemilihan obat sakit kepala migraine yang tepat.

Obat Sakit Kepala Cluster

Jenis sakit kepala ini termasuk jarang terjadi, namun sekalinya terjadi akan memberikan gejala nyeri yang luar biasa di salah satu sisi kepala ataupun salah satu mata. Mata dapat merah dan berair pada sisi kepala yang sakit. Bahkan dalam serangannya, dapat membuat penderitanya terbangun tengah malam.

Baca juga:   Cara Mengatasi Sakit Pinggang Akut dan Kronis Yang Perlu Diketahui

Pengobatan sakit kepala cluster perlu dilakukan di klinik / rumah sakit dengan memberikan oksigen murni menggunakan masker. Sementara obat sakit kepala cluster seperti golongan triptan, octreotide, dan ergotamine perlu diberikan dalam bentuk suntikan. Dokter dapat juga memberikan obat semprot hidung lidocaine dan capsaicin.

Sementara untuk pengobatan sakit kepala cluster kronis yang sering kambuh, dokter biasanya akan meresepkan obat golongan calcium channel blocker (obat hipertensi). Untuk pencegahannya, biasanya diresepkan obat litium dan antidepresan.

Jadi intinya, bila dengan obat sakit kepala bebas, namun gejala tidak mereda atau bahkan memburuk sebaiknya segera periksakan ke dokter. Begitu pula bila Anda mengalami nyeri kepala hebat, atau sering mengalami sakit kepala, atau mengalami gejala lainnya seperti demam, kejang, mual, muntah, pingsan, leher kaku, gangguan penglihatan, kelemahan anggota gerak tubuh, sebaiknya periksakan diri ke dokter juga.

Tips Menggunakan Obat Sakit Kepala Bebas / OTC

Obat pereda nyeri OTC (over the counter) dapat dikatakan aman digunakan sepanjang sesuai aturan yang disebutkan. Walapun demikian, sebaiknya Anda tetap berhati-hati dalam penggunaannya.

Berikut ini beberapa tips menggunakan obat penghilang sakit kepala OTC, yaitu:

  • Ketahui apa saja kandungan zat aktif di dalamnya. Pastikan Anda membaca label pada kemasan obat.
  • Periksa indikasi obat tsb, apakah gejala yang dialami termasuk dalam indikasi tsb.
  • Jangan melebihi dosis yang disarankan pada kemasan.
  • Konsultasikan ke dokter sebelum menggunakan obat yang mengandung aspirin, ibuprofen, atau naproxen jika Anda memiliki gangguan pendarahan, asma, baru saja melakukan operasi gigi atau operasi bedah lainnya, memiliki tukak, gangguan pada ginjal dan hati, atau menggunakan obat NSAID (non steroidal anti inflammatory drugs / obat anti peradangan golongan non steroid).
  • Konsultasikan juga pada dokter sebelum konsumsi obat sakit kepala asetaminofen bila Anda memiliki gangguan pada ginjal dan hati.

12 Obat Sakit Kepala Yang Biasa Digunakan

Obat pereda nyeri merupakan jenis obat pertama yang disarankan oleh dokter untuk mengatasi migrain dan sakit kepala. Kebanyakan jenis obat-obatan ini adalah jenis OTC (over the counter) yaitu dapat dibeli tanpa resep dokter. Namun ada juga obat penghilang rasa sakit yang memerlukan resep dokter.

Saat Anda memilih obat sakit kepala sebaiknya hindari produk yang mengandung kafein juga di dalamnya. Obat penghilang nyeri yang mengandung barbiturat ataupun narkotika sebaiknya dijadikan pilihan terakhir.

Perlu Anda ketahui, jika obat sakit kepala yang digunakan untuk meredakan gejala kepala nyeri ini dikonsumsi lebih dari 2 x dalam seminggu sebaiknya konsultasikan pada dokter. Dokter dapat membantu Anda memilihkan obat pencegahan sakit kepala. Penggunaan obat pereda gejala sakit kepala yang terlalu banyak justru berisiko dapat menyebabkan kepala sakit lebih sering atau memperburuk gejala nyeri kepala yang muncul.

Asetaminofen / Parasetamol

  • Kegunaan: meredakan nyeri
  • Perhatian: –
  • Efek samping: bila dikonsumsi benar hanya memberikan sedikit efek samping seperti perubahan jumlah hitungan darah dan dapat merusak hati.

Aspirin / Asetosal

  • Kegunaan: meredakan nyeri
  • Perhatian: Jangan gunakan pada anak-anak di bawah umur 14 tahun karena risiko terjadinya sindrom Reye (yaitu gangguan kondisi saraf yang dapat mengancam jiwa).
  • Efek samping: Heartburn (begah dan panas di perut), pendarahan pada saluran cerna, penyempitan saluran nafas, anafilaksi (reaksi alergi yang dapat mengancam jiwa), dan tukak lambung.

Ibuprofen

  • Kegunaan: mengobati sakit kepala tegang dan migrain.
  • Perhatian: –
  • Efek samping: gangguan saluran cerna, pendarahan saluran cerna, mual, muntah, ruam, dan kerusakan hati.

Fenoprofen

  • Kegunaan: mencegah sakit kepala tegang (tension headache) dan sakit kepala hormon.
  • Perhatian: –
  • Efek samping: mual, diare, mengantuk, pusing.

Flurbiprofen

  • Kegunaan: mencegah dan mengatasi sakit kepala tegang serta migrain.
  • Perhatian: –
  • Efek samping: gangguan gastrointestinal, pusing, mengantuk, gangguan penglihatan, tukak.

Ketoprofen

  • Kegunaan: mencegah sakit kepala tegang, mencegah dan mengatasi mingrain.
  • Perhatian:
  • Efek samping: gangguan saluran cerna, pendarahan saluran cerna, mual, muntah, ruam, dan kerusakan hati.

Nabumetone

  • Kegunaan: mencegah sakit kepala tegang dan migrain.
  • Perhatian: –
  • Efek samping: konstipasi (susah buang air besar), heartburn (rasa begah dan panas di dada), diare, mual, dan muntah.

Naproxen

  • Kegunaan: mencegah sakit kepala tegang dan sakit kepala hormon, mengobati migrain.
  • Perhatian: –
  • Efek samping: gangguan saluran cerna, pendarahan pada saluran cerna, mual, muntah, ruam kulit, dan kerusakan hati.

Diklofenak

  • Kegunaan: mengatasi sakit kepala tegang dan migrain.
  • Perhatian:
  • Efek samping: gangguan lambung, kembung, pusing, mengantung, hilang nafsu makan.

Ketorolak

  • Kegunaan: menghilangkan sakit kepala tegang.
  • Perhatian:
  • Efek samping: gangguan saluran cerna, mengantuk, pusing, gangguan penglihatan, tukak.

Meklofenat

  • Kegunaan: mengatasi sakit kepala tegang.
  • Perhatian:
  • Efek samping: mual, diare, gangguan pencernaan, pusing, mengantuk.

Karisoprodol

  • Kegunaan: mengatasi sakit kepala tegang.
  • Perhatian: –
  • Efek samping: pusing, mengantuk, mual, sakit kepala, gugup, ruam kulit, pendarahan.

Penutup

Terapi perawatan rumah secara tradisional dapat digunakan untuk mengatasi nyeri kepala ringan. Bila kepala masih terasa nyeri setelah tips perawatan mengurangi ketegangan otot kepala dan leher di atas, Anda dapat saja menggunakan obat sakit kepala yang dijual bebas.

Penggunaan obat sakit kepala OTC sebaiknya tidak lebih dari 2x dalam seminggu. Bila dirasa gejala tidak mereda, tidak kunjung sembuh, atau semakin parah, atau disertai gejala lainnya yang mengganggu rutinitas sehari-hari, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Dokter dapat saja meresepkan obat sakit kepala yang lebih kuat atau obat lainnya yang diperlukan.

Semoga bermanfaat …

Sumber Referensi:
www.webmd.com/migraines-headaches/pain-relief-headaches#1; www.alodokter.com/memilih-obat-sakit-kepala-sesuai-jenis-dan-gejalanya