Infeksi kandung kemih merupakan salah satu jenis penyakit infeksi saluran kencing (ISK). Dimana ISK ini terjadi pada sistem saluran kemih seperti kandung kemih, ginjal, ureter, atau uretra.
Pada kebanyakan kasus, infeksi kandung kemih bersifat akut yang artinya terjadi tiba-tiba. Sementara kasus lainnya adalah bersifat kronis yang artinya dapat terjadi dalam jangka waktu lama.
Seperti halnya yang terjadi pada ISK, infeksi pada kandung kemih merupakan penyakit infeksi yang biasanya disebabkan oleh bakteri yang terjadi dalam kandung kemih.
Selain bakteri, infeksi jamur juga merupakan penyebab infeksi kandung kemih pada orang-orang dengan sistem imun lemah. Penyakit ini perlu ditangani dengan tepat karena pengobatan sedini mungkin merupakan kunci pencegahan penyebaran infeksi yang dapat merusak ginjal hingga mengancam jiwa.
Apa Saja Penyebab Infeksi Kandung Kemih?
Telah disinggung di atas bahwa penyebab infeksi kandung kemih adalah adanya infeksi bakteri dan jamur di area kandung kemih.
Bakteri yang masuk melalui uretra dan masuk ke dalam kandung kemih dapat menyebabkan infeksi kandung kemih. Pada kondisi normal, tubuh akan menghilangkan bakteri dengan cara menghanyutkannya saat kencing. Oleh karena itu penting sekali untuk selalu minum air putih dan tidak menahan kencing untuk mencegah infeksi saluran kemih.
Walaupun tubuh sudah memiliki sistem pertahanan sendiri, terkadang bakteri masih saja ada yang menempel di kandung kemih lalu berkembang biak secara cepat. Bila tubuh tak mampu untuk memusnahkannya karena sistem imun yang rendah, maka terjadilah yang disebut infeksi kandung kemih.
Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), pada umumnya, penyebab infeksi kandung kemih adalah bakteri Escherichia coli (E. coli). Bakteri E. Coli secara normal ditemukan di usus besar. Nah pada kasus infeksi kandung kemih atau ISK, bakteri dari tinja / feses dapat masuk ke uretra dan menyebabkan infeksi saluran kemih.
Kondisi uretra yang pendek dan letaknya dekat dengan anus menyebabkan wanita lebih rentan terkena ISK dan infeksi kandung kemih dibandingkan laki-laki.
Apa Saja Ciri-Ciri dan Gejala Infeksi Kandung Kemih?
Tanda-tanda infeksi / radang kandung kemih akan bervariasi atau berbeda-beda tergantung pada tingkat keparahannya. Biasanya seseorang akan menyadarinya saat adanya perubahan saat kencing / urinasi seperti adanya perbedaan warna, bau, jumlah dan frekuensi buang air kecil.
Berikut ini adalah beberapa gejala infeksi kandung kemih yang paling umum, yaitu:
- Rasa nyeri atau rasa panas terbakar saat buang air kecil
- Urin keruh atau berdarah
- Sering buang air kecil dibandingkan biasanya
- Air kencing / urin berbau amis dan berbeda dari biasanya
- Merasa ingin buang air kecil lebih sering
- Kram atau nyeri perut dengan rasa tertekan pada perut bagian bawah atau punggung bawah
Saat infeksi kantong kemih ini menyebar dan memburuk juga dapat menyebabkan nyeri punggung bagian tengah yang mengindikasikan terjadinya infeksi ginjal. Rasa nyeri ini akan tetap muncul walaupun Anda mengubah aktivitas atau posisi tubuh.
Infeksi ginjal juga biasanya menimbulkan gejala seperti demam, menggigil, mual dan muntah-muntah. Penyakit infeksi ginjal merupakan kondisi yang lebih serius dibandingkan penyakit infeksi kandung kemih dan memerlukan penanganan segera.
Siapa Saja Yang Berisiko Terkena Infeksi Kandung Kemih Ini?
Jawabannya .. setiap orang dapat saja terkena infeksi kandung kemih namun wanita memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan pria. Alasannya karena wanita memiliki uretra lebih pendek dan lokasinya pun lebih berdekatan dengan lubang anus dibandingkan pria.
Sementara pada pria, dengan pertambahan usia, akan terjadi pembesaran prostat yang dapat menghambat aliran urin dan meningkatkan risiko terjadinya ISK.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah faktor risiko penyebab infeksi kandung kemih pada pria dan wanita adalah
- Pertambahan usia
- Kurang gerak
- Kurang minum
- Mengalami operasi / pembedahan di saluran urin
- Menggunakan kateter urin
- Kerusakan saluran urin yang dapat menghambat aliran urin di kandung kemih atau uretra
- Saluran urin yang tidak normal yang disebabkan oleh cacat lahir ataupun kecelakaan
- Sering menahan buang air kecil
- Penyempitan uretra
- Pembesaran prostat
- Inkontenensia usus atau tidak mampu mengontrol buang air besar yang artinya kotoran keluar sebelum sempat ke toilet
- Kehamilan
- Diabetes
- Kondisi sistem saraf yang mempengaruhi fungsi kandung kemih seperti pada penyakit multiple sclerosis (MS)
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah
Bagaimana Cara Mendiagnosa Infeksi Kandung Kemih?
Selain dengan mengetahui gejala infeksi kandung kemih seperti yang telah diuraikan di atas, dokter pun akan melakukan diagnosa dengan melakukan urinalisis, yaitu melakukan pengujian pada sampel urin untuk memeriksa adanya sel darah putih, sel darah merah, nitrit, dan bakteri pada urin tsb.
Dokter pun akan melakukan pengujian kultur urin untuk memastikan jenis bakteri penyebab infeksi kandung kemih dan mengetahui jenis antibiotik yang tepat untuk mengobati infeksi kandung kemih tsb.
Bagaimana Cara Mengobati Infeksi Kandung Kemih?
Infeksi kantong kemih biasanya diobati dengan obat antibiotik untuk menghilangkan bakteri penyebabnya dan obat untuk mengurangi nyeri serta rasa terbakar saat buang air kecil.
Obat Infeksi Kandung Kemih
Obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi radang kandung kemih biasanya adalah antibiotik oral (obat minum).
Bila Anda mengalami rasa nyeri dan terbakar saat buang air kecil maka dokter pun akan meresepkan obat fenazopiridin (piridium) untuk meredakan gejala tsb.
Cara Mengatasi Infeksi Kandung Kemih di Rumah
Saat seseorang mengalami ISK, maka sangat disarankan untuk minum banyak air untuk membantu mengeluarkan bakteri dari dalam kandung kemih.
Minuman yang disarankan adalah air putih yang bebas kafein, bebas pemanis buatan. Jus buah cranberry juga disarankan untuk mencegah ISK.
Bagaimana Cara Mencegah Infeksi Kandung Kemih?
Perubahan gaya hidup dipercayai dapat menurunkan risiko infeksi radang kandung kemih. Jika Anda seringkali mengalami infeksi kantong kemih berulang, maka dokter biasanya akan memberikan obat pencegahan (profilaksis) berupa antibiotik.
Perubahan Gaya Hidup Untuk Pencegahan Radang Kandung Kemih
Berikut ini adalah beberapa perubahan gaya hidup yang dapat menurunkan atau mencegah infeksi kandung kemih, yaitu:
- Minum 6-8 gelas air per hari, silahkan konsultasikan ke dokter mengenai jumlah minum yang diperlukan untuk tubuh Anda.
- Minum jus buah cranberry setiap hari.
- Jangan pernah menunda / menahan kencing.
- Cebok dan seka dari depan ke belakang setelah buang air kecil maupun buang air besar terutama bila Anda wanita.
- Lebih baik mandi pakai shower dibandingkan berendam atau mandi pakai air bak.
- Gunakan celana dalam katun dan pakaian yang tidak terlalu ketat.
- Hindari penggunaan diafragma atau spermisida dan sebagai gantinya gunakan alat KB lainnya.
- Bila diperlukan gunakan kondom tanpa spermisida.
- Buang air kecil sebelum dan sesudah berhubungan intim.
Pengobatan Antibiotik Untuk Mencegah Infeksi Kantong Kemih Kambuh Kembali
Jika Anda wanita yang mengalami penyakit infeksi pada kandung kemih berulang sebaiknya konsultasikan ke dokter Anda.
Dokter dapat meresepkan antibiotik harian untuk mencegah infeksi atau diminum saat Anda merasakan gejala infeksi kandung kemih muncul. Dokter juga dapat meresepkan antibiotik khusus yang digunakan setelah berhubungan intim.
Penutup
Kebanyakan infeksi pada kandung kemih dapat sembuh dalam 48 jam setelah menggunakan antibiotik yang tepat. Sangat penting sekali untuk mematuhi resep dokter, antibiotik harus tetap dihabiskan walaupun Anda merasa telah baikan.
Beberapa infeksi kandung kemih dapat memburuk dan menyebar ke ginjal karena penggunaan antibiotik yang sudah resisten, terlambat atau tidak tepatnya pengobatan, atau karena gangguan kesehatan lainnya.
Jika Anda merasa gejala infeksi kandung kemih tsb memburuk atau mengalami infeksi berulang, segera periksakan diri ke dokter.