Begini Cara Mengatasi dan Mencegah Serangan Jantung Agar Tidak Kambuh Kembali!

Cara Mengatasi dan Mencegah Serangan Jantung – Saat seseorang terkena serangan jantung, maka orang tsb harus segera mendapatkan penanganan medis yang tepat. Serangan jantung yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan kerusakan otot jantung yang lebih parah dan dapat memicu risiko penyakit komplikasi.

Lalu bagaimana cara mengobati serangan jantung dan bagaimana tindak pencegahan agar serangan jantung tsb tidak muncul di kemudian hari?

Namun sebelum membahan mengenai cara mengatasi dan mencegah serangan jantung,  sebaiknya ketahui dulu mengenai risiko komplikasi akibat serangan jantung dan bagaimana cara mendiagnosa serangan jantung tsb. Oke langsung saja ya ..

Apa Saja Risiko Komplikasi Serangan Jantung?

Berikut ini adalah beberapa akibat serangan jantung atau gangguan komplikasi bila serangan jantung tidak ditangani dengan tepat dan cepat, yaitu:

  • Aritmia (ritme jantung abnormal), yaitu ritme jantung tidak beraturan, terlalu cepat ataupun terlalu lambat – Konslet listrik jantung dapat saja terjadi yang menyebabkan aritmia yang kadang merupakan gangguan serius dan bahkan fatal.
  • Gagal jantung – Serangan jantung dapat merusak jaringan jantung sehingga otot jantung tidak mampu memompa darah dengan baik. Gagal jantung dapat bersifat sementara namun dapat juga berupa kondisi kronis yang diakibatkan oleh kerusakan otot jantung yang bersifat permanen atau secara terus menerus
  • Ruptur Jantung – Area otot jantung yang lemah karena serangan jantung dapat pecah, menimbulkan lubang di jantung. Ruptur ini dapat berakibat fatal.
  • Gangguan katup jantung – gangguan katup jantung akibat serangan jantung dapat menyebabkan kondisi jantung bocor yang parah.

Bagaimana Cara Mengetahui atau Memastikan Penyakit Serangan Jantung?

Saat Anda mengalami gejala serangan jantung maka Anda sebaiknya segera meminta bantuan medis untuk melakukan penanganan yang tepat. Nah untuk memastikan penyakit yang Anda derita tsb serangan jantung atau bukan, maka pihak medis akan menanyakan mengenai gejala ataupun tanda-tanda serangan jantung yang muncul.

Selain itu dokter pun akan melakukan serangkaian tes untuk memastikan penyakit yang dialami yang nantinya akan dijadikan sebagai rujukan mengenai tindakan apa yang harus diambil. Semua tindakan medis yang diambil ini ditujukan untuk meredakan gejala serangan jantung dan meminimalkan kerusakan otot jantung.

Berikut ini adalah beberapa tes yang dilakukan untuk mendiagnosa serangan jantung, yaitu:

  • ECG / EKG (electrocardiogram), pengujian ini dapat memberikan gambaran seberapa banyak kerusakan otot jantung yang terjadi dan di lokasi mana saja. Tes inipun memberikan gambaran mengenai kecepatan dan ritme detak jantung.
  • Tes Darah, pengujian ini dapat mengukur kadar enzim kardiak yang mengindikasikan kerusakan otot jantung. Pada kondisi normal, enzim ini akan ditemukan di dalam sel otot jantung untuk menjalankan fungsinya. Namun saat sel otot jantung cidera, isi sel tsb termasuk enzim akan lepas ke dalam pembuluh darah. Dengan pengukuran kadar enzim ini, dokter dapat menentukan ukuran serangan jantung dan memperkirakan kapan awal mulanya serangan jantung terjadi. Selain pengukuran enzim kardiak, dilakukan juga pengukuran kadar troponin (yaitu sejenis protein yang ada dalam sel otot jantung namun akan terlepas juga ke aliran darah saat jantung tsb cidera / kekurangan suplai darah). Munculnya troponin dalam darah ini menandakan adanya serangan jantung.
  • Ekokardiografi, merupakan tes pencitraan yang dapat digunakan saat dan setelah serangan jantung untuk mempelajari bagaimana fungsi pompa jantung dan area mana saja yang tidak berjalan normal. Pengujian ini pun dapat memberikan gambaran struktur jantung ( seperti katup, septum / pemisah serambi kiri & kanan, dll) yang mengalami cidera selama serangan jantung.
  • Kateterisasi jantung, dapat digunakan saat serangan jantung terjadi di jam-jam awal jika pengobatan yang diberikan tidak meredakan iskemia atau gejala serangan jantung. Pengujian dilakukan dengan menyuntikkan cairan berwarna di pembuluh arteri melalui tube kateter biasanya di lengan ataupun selangkangan. Cairan berwarna ini dapat terlihat pada foto sinar X untuk mengetahui area yang tersumbat.
  • Sinar X, digunakan untuk mengetahui ukuran jantung, pembuluh darah, dan adanya cairan di paru-paru.
  • Pengujian lainnya meliputi exercise stress test, nuclear stress test, CT jantung, ataupun MRI jantung, bila diperlukan.
cara mengatasi dan mencegah serangan jantung
cara mengatasi dan mencegah serangan jantung (image: blog.losrobelhospital.com)

Bagaimana Cara Mengatasi Serangan Jantung?

Saat dokter telah mendiagnosa serangan jantung, maka tindakan pengobatan harus dilakukan secepatnya. Sejumlah obat dan tindakan operasi biasanya digunakan untuk mengobati serangan jantung.

Cara Mengobati Serangan Jantung

Tujuan tindakan pengobatan dalam mengatasi serangan jantung adalah untuk memecah atau mencegah gumpalan darah, mencegah platelet menempel pada plak, menstabilkan plak, dan mencegah iskemia lanjutan.

Obat serangan jantung harus diberikan sesegera mungkin dalam waktu 1-2 jam dari mulainya serangan jantung terjadi untuk meminimalkan kerusakan jantung. Semakin lama pemberian obat jantung tsb, maka semakin banyak juga kerusakan otot jantung yang terjadi.

Berikut ini adalah beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk mengatasi serangan jantung, yaitu:

  • Aspirin / asetosal dosis rendah untuk mencegah penggumpalan darah yang dapat memperburuk serangan jantung.
  • Antiplatelet / anti pembekuan darah lainnya untuk mencegah penggumpalan darah.
  • Terapi trombolitik (“clot buster”) untuk melarutkan gumpalan darah di pembuluh arteri jantung.
  • Kombinasi obat-obatan di atas.

Obat lainnya dapat diberikan saat atau setelah serangan jantung untuk meringankan kerja jantung, memperbaiki fungsi jantung, melebarkan pembuluh darah, meredakan nyeri, dan mencegah ritme jantung yang mengancam jiwa seperti pereda nyeri, nitrogliserin (obat angina), beta blocker, dan ACE inhibitor.

Baca juga:   Mengenal Penyakit Varises: Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatan

Nah itulah beberapa informasi obat serangan jantung, namun ingat, semua penggunaan obat mengatasi serangan jantung di atas harus di bawah pengawasan dokter ya!

Tindakan Medis Untuk Mengatasi Serangan Jantung

Selain menggunakan obat serangan jantung di atas, beberapa tindakan medis juga dilakukan untuk segera meredakan gejala serangan jantung dan mencegah kerusakan jantung yang lebih parah.

  • Kateterisasi jantung digunakan untuk mengetahui kondisi jantung, arteri, dan jumlah kerusakan jantung. Dalam beberapa kasus prosedur (seperti angioplasti atau stent / semacam tabung dri logam yang dimasukkan ke dalam arteri untuk membuat pembuluh darah jantung tetap terbuka) juga digunakan untuk membuka penyempitan / penyumbatan pembuluh darah arteri jantung.
  • Jika diperlukan dilakukan operasi bypass jantung dalam beberapa hari kemudian untuk mengembalikan suplai darah ke otot jantung.

Perlu Anda ketahui, tindakan medis untuk mengatasi serangan jantung di atas, tidak dapat menyembuhkan penyakit arteri koroner / penyakit jantung koroner. Dengan pengobatan serangan jantung di atas bukan berarti Anda akan terbebas dari serangan jantung selamanya karena serangan jantung tsb dapat kambuh kembali. Namun Anda tak perlu khawatir karena Anda dapat mencegah serangan jantung kambuhan tsb.

Bagaimana Cara Mencegah Serangan Jantung Agar Tidak Kambuh Kembali?

Agar serangan jantung tidak muncul kembali, maka pasien harus menjaga kesehatan jantung dan menurunkan risiko penyebab serangan jantung. Cara mencegah serangan jantung kambuhan yang paling efektif adalah menggunakan obat sesuai petunjuk dokter, melakukan perubahan gaya hidup, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur.

Cara Mencegah Serangan Jantung Lanjutan dengan Menggunakan Obat

Pemberian obat setelah serangan jantung dilakukan untuk mencegah penggumpalan darah di kemudian hari, mengurangi beban jantung, memperbaiki kinerja jantung, mempercepat penyembuhan, mencegah plak dengan menurunkan kolesterol.

Obat serangan jantung lainnya mungkin diresepkan juga bila diperlukan, seperti obat untuk mengobati detak jantung tak beraturan, obat penurun tekanan darah tinggi, obat pengontrol angina (nyeri dada), dan obat gagal jantung. Sebaiknya Anda mengetahui nama obat, dosis, dan kegunaan obat tsb. Bila Anda bingung, silahkan tanya pada dokter dan apoteker.

Cara Mencegah Serangan Jantung dengan Perubahan Gaya Hidup

Seperti yang telah disebutkan di atas, tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit arteri koroner. Namun tindakan tertentu dapat dilakukan untuk mencegah penyakit jantung dan serangan jantung lainnya seperti mematuhi nasehat dokter, selalu melakukan pemeriksaan jantung di rumah sakit, dan melakukan perubahan gaya hidup yang lebih sehat.

Berikut ini adalah perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan agar serangan jantung tidak muncul kembali, yaitu:

  • Berhenti merokok. Tidak menjadi perokok aktif maupun pasif merupakan cara terbaik untuk menjaga kesehatan Anda.
  • Mengontrol tekanan darah dan kadar kolesterol. Jika salah satu atau keduanya tinggi maka dokter akan menyarankan Anda untuk melakukan diet dan menggunakan obat tertentu.
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Beberapa faktor risiko serangan jantung yaitu kolesterol darah tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes, dapat menyebabkan serangan jantung tanpa gejala awal. Jadi sebaiknya lakukan pemeriksaan secara rutin.
  • Olahraga teratur. Salah satu manfaat olahraga teratur adalah membantu memperbaiki fungsi jantung setelah serangan jantung dan mencegah serangan jantung dengan cara membantu mengontrol berat badan, diabetes, kolesterol, dan tekanan darah. Cukup dengan berjalan 30 menit setiap hari, selama 5 x dalam seminggu sudah cukup menjaga kesehatan tubuh Anda.
  • Menjaga berat badan sehat. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan beban otot jantung serta erat kaitannya dengan kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes.
  • Konsumsi makanan yang baik untuk jantung. Lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol dalam makanan dapat menjadi penyebab penyempitan arteri jantung. Sementara terlalu banyak garam dapat meningkatkan tekanan darah. Diet jantung sehat diantaranya adalah buah-buahan, sayuran, biji-bijian, ikan, dan kacang-kacangan.
  • Mengatur diabetes. Kadar gula tinggi dalam darah dapat merusak jantung. Dengan melakukan olahraga teratur, mengatur makan, dan menurunkan berat badan merupakan cara menurunkan gula darah yang efektif. Bila diperlukan, sejumlah pengobatan dapat dilakukan untuk menangani penyakit diabetes.
  • Mengontrol stress. Tak hanya berbahaya untuk jantung, stress juga tidak baik untuk kesehatan Anda secara keseluruhan. Cobalah cari cara untuk mengatasi stress Anda.
  • Berheti minum alkohol. Karena lebih banyak bahayanya dibandingkan manfaatnya, sebaiknya hentikan minum alkohol sekarang juga.

Kapan Harus Memeriksakan Diri Ke Dokter Lagi?

Cara mencegah serangan jantung kambuh kembali adalah dengan memeriksakan diri ke dokter setidaknya dalam waktu 4-6 minggu setelah pasien keluar rumah sakit. Pada pemeriksaan ini, dokter akan memeriksa progress penyembuhan akibat serangan jantung yang dialami.

Bila diperlukan, dokter pun akan menyarankan pasien melakukan serangkaian test diagnosa seperti exercise stress test dalam interval waktu tertentu. Pengujian ini dapat membantu dokter melihat progres penyumbatan di pembuluh darah arteri koroner dan membuat rencana penanganannya.

Sebaiknya Anda pun segera memeriksakan diri bila merasakan gejala seperti nyeri dada yang datang lebih sering atau lebih kuat, sesak napas terutama saat istirahat, pusing, ataupun detak jantung tak beraturan.

Bolehkan Melakukan Hubungan Intim Setelah Serangan Jantung?

Beberapa orang merasa khawatir melakukan hubungan intim dengan pasangannya setelah mengalami serangan jantung, namun banyak juga orang yang dapat melakukan hubungan suami istri kembali seperti biasa setelah kondisi kesehatannya pulih. Bisa kembalinya melakukan hubungan intim dipengaruhi oleh kesiapan fisik, psikis, dan aktivitas seksual sebelumnya. Silahkan tanyakan pada dokter mengenai aman atau tidak melakukan hubungan seksual.

Beberapa obat jantung juga dapat mempengaruhi fungsi seksual. Bila Anda mengalami kelainan pada saat atau setelah menggunakan obat serangan jantung tsb, sebaiknya konsultasikan pada dokter Anda.

Nah itulah informasi seputar risiko komplikasi, cara mendiagnosa, cara mengatasi, dan cara mencegah serangan jantung tidak kambuh kembali. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat untuk Anda.

Sumber Referensi:
www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-attack/; www.webmd.com/heart-disease/guide/heart-disease-heart-attacks#1