Infeksi saluran pernapasan atas merupakan salah satu jenis penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Infeksi pada saluran pernapasan bagian atas disebut juga sebagai ISPA atau URI / URTI dalam bahasa Inggris (upper respiratory infection / upper respiratory tract infection). Disebut atas karena hanya menyerang saluran nafas bagian atas yang meliputi hidung, sinus, faring, dan laring.
Penyakit infeksi saluran pernapasan atas ini termasuk penyakit penyebab banyaknya orang memeriksakan diri ke dokter, penyebab banyaknya orang tidak dapat bersekolah maupun bekerja.
Infeksi saluran pernapasan atas umumnya disebabkan oleh polusi selain faktor penyebab ispa lainnya. Infeksi yang menyerang saluran pernapasan atas dapat terjadi kapan saja namun biasanya akan lebih banyak dialami saat musim penghujan atau saat cuaca sedang dingin.
Nah agar kita selalu senantiasa sehat dan terbebas dari gangguan pernapasan, sebaiknya ketahui apa saja penyebab, gejala, dan cara mengatasi ispa ini.
Pengertian ISPA
Sebelum membahas mengenai pengertian ISPA, sebaiknya ketahui dulu bahwa ada 2 bagian saluran pernapasan. Seperti dilansir dari healthline.com, berikut bagian sisterm pernafasan yaitu:
- saluran pernapasan bagian atas (meliputi hidung, sinus, faring, dan laring)
- saluran pernapasan bagian bawah (meliputi trakea, paru-paru, bronki, dan diafragma).
Infeksi yang menyerang saluran pernapasan atas adalah jenis infeksi yang menyerang saluran pernapasan bagian atas. Seperti yang Anda ketahui, komponen tsb berperan dalam mengarahkan udara yang kita hirup dari luar ke trakea dan akhirnya ke paru-paru di mana proses respirasi (pernapasan) berlangsung. Jenis serangan biasanya merupakan ISPA akut, mudah menular, gejala mudah memburuk.
Beberapa jenis penyakit yang termasuk dalam infeksi saluran pernapasan atas adalah pilek, sinusitis, tonsillitis, dan laringitis.
ISPA termasuk salah satu jenis penyakit infeksi yang disebabkan virus dan bakteri.
Gejala Infeksi Saluran Pernapasan Atas
Berikut ini adalah ciri-ciri infeksi yang menyerang saluran pernapasan atas yang umum terjadi, yaitu:
- Hidung tersumbat dan pilek
- Bersin-bersin dan hidung meler (ingusan)
- Demam
- Sakit kepala ringan
- Batuk kering
- Nyeri otot
Gejala infeksi saluran pernapasan atas tsb dapat berlangsung 3-14 hari. Pada anak-anak ataupun bayi bisa jadi ada gejala lainnya seperti rewel, sulit makan, dan gangguan tidur.
Penyebab ISPA dan Cara Penularannya
Penyebab penyakit infeksi saluran pernapasan atas pada umumnya adalah serangan virus secara langsung ke saluran pernapasan bagian atas melalui mata, hidung, dan mulut. Virus utama penyebab ISPA adalah rhinovirus dan coronavirus. Selain itu masih ada virus lainnya yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan bagian atas yaitu virus parainfluenza, respiratory syncytial virus, dan adenovirus.
Penularan penyakit infeksi saluran pernapasan atas pada umumnya adalah secara langsung yaitu dari orang ke orang misalnya saat batuk dan bersin. Selain itu dapat juga terjadi secara tidak langsung melalui benda tertentu seperti gagang pintu, mainan, dll.
Perlu Anda ketahui, virus penyebab ISPA ini dapat hidup selama berjam-jam pada objek / benda seperti mainan, tas tangan, dll. Oleh karena itu risiko penularan secara tidak langsung masih tinggi saat Anda memegang benda-benda yang terkontaminasi cairan (batuk, ingus, bersin) dari penderita.
Selain virus, penyebab ISPA lainnya adalah serangan bakteri seperti Streptococcus grup A (penyebab radang tenggorokan), Bordetella pertussis (penyebab batuk batuk rejan), serta Corynebacterium (penyebab difteri).
Faktor Risiko Penyebab ISPA
Di uraian sebelumnya disebutkan bahwa penyebab utama infeksi yang menyerang saluran pernapasan atas adalah serangan virus dan bakteri. Selain itu ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko tertular / terkena penyakit ISPA ini, yaitu:
- Berada di sekitar orang-orang sakit yang bersin atau batuk tanpa menutup hidung dan mulutnya.
- Bayi yang berada dalam tempat ramai.
- Bayi atau anak di bawah 1 tahun, yang lahir prematur atau yang memiliki riwayat penyakit jantung bawaan atau penyakit paru-paru, atau anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Orang-orang di usia pertengahan
- Orang dewasa yang memiliki penyakit asma, gagal jantung kongestif, atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
- Orang dengan sistem imun yang lemah seperti orang yang melakukan transplantasi organ tertentu, leukemia, atau HIV/AIDS, atau memiliki kelainan imunitas.
Cara Diagnosis Infeksi Saluran Pernapasan Atas
Untuk mendiagnosis infeksi yang menyerang saluran pernapasan atas biasanya hanya berdasarkan gejala, pemeriksaan fisik, dan kadang-kadang pemeriksaan darah.
Hasil pemeriksaan fisik yang dapat ditemukan dokter antara lain tenggorokan merah, hidung merah dan bengkak, amandel membengkak, nyeri tekan pada daerah pipi, serta muncul benjolan di sekitar leher.
Penyebab utama ISPA adalah virus sehingga biasanya dokter tidak memerlukan pemeriksaan lanjutan selain pemeriksaan fisik, kecuali bila dokter mencurigai penyebab infeksi saluran pernapasan atas tsb adalah bakteri ataupun alergi.
Pemeriksaan lanjutan tsb berupa pemeriksaan darah dan kultur bakteri. Bila dicurigai sinusitis, dapat juga dilakukan CT scan sinus.
Komplikasi Infeksi Saluran Pernapasan Bagian Atas
Komplikasi yang umumnya timbul akibat infeksi yang menyerang saluran pernapasan atas adalah infeksi sekunder karena bakteri, seperti bronkitis, pneumonia, infeksi telinga tengah (otitis media), atau meningitis yang menyebar dari sinusitis.
Cara Mengatasi penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas
Berikut ini adalah beberapa cara dalam menangani infeksi yang menyerang saluran pernapasan atas, yaitu dengan terapi pengobatan, terapi perawatan, dan tindakan pencegahan.
Pengobatan Infeksi Saluran Pernapasan Atas
Karena penyebab ISPA pada umumnya adalah virus maka tidak ada terapi spesifik untuk membasmi virus tsb. Infeksi saluran pernapasan bagian atas yang disebabkan oleh virus sebetulnya dapat mereda dan pulih sendiri karena tubuh sudah memiliki sistem pertahanan sendiri. Obat infeksi saluran pernapasan atas yang diberikan dokter biasanya adalah obat-obatan untuk meredakan gejala saja. Seperti paracetamol untuk meringankan sakit kepala dan demam atau minum obat batuk pilek lainnya.
Berbeda dengan terapi pengobatan ISPA yang disebab oleh virus, bila penyebab ISPA adalah bakteri maka dokter dapat meresepkan antibiotik tergantung jenis bakteri yang menyerang sebagai obat infeksi saluran pernapasan atas.
Selain itu, penanganan medis yang lebih serius diperlukan untuk kasus tertentu, tergantung pada hasil diagnosis dokter, misalnya untuk gejala yang tidak mereda, memburuk atau tidak kunjung sembuh.
Perawatan Infeksi Saluran Pernapasan Atas
Berikut ini adalah cara mengobati infeksi saluran pernafasan secara alami yang dapat dilakukan di rumah:
- mandi air hangat.
- minum air hangat.
- berkumur dengan air garam.
- mengompres wajah dengan air hangat.
- menghindari udara dingin.
- banyak minum air.
- memperbanyak istirahat.
- konsumsi vitamin C, bisa dengan memperbanyak konsumsi buah yang kaya vitamin C atau dengan konsumsi suplemen.
Pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan Atas
Ada beberapa tips untuk mengurangi risiko tertularnya infeksi saluran pernafasan bagian atas, yaitu:
- Menjaga kebersihan diri, barang-barang, dan lingkungan sekitar.
- Menghindari kontak langsung dengan penderita ISPA.
- Biasakan selalu mencuci tangan setelah beraktivitas.
- Selalu menutup mulut dan hidung setiap bersin atau batuk.
- Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang.
- Rutin berolahraga.
- Berhenti merokok, menghindari asap rokok, serta polusi udara lainnya.
- Mengurangi tingkat stres.
- Vaksinasi flu
Infeksi Saluran Pernafasan Atas pada Bayi dan Anak-Anak
Penyakit infeksi saluran pernapasan bagian atas merupakan salah satu penyakit pada bayi dan anak-anak yang paling sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Setidaknya balita dapat mengalami ISPA sebanyak 6-8 kali per tahun. Hal ini dikarenakan sistem kekebalan tubuh pada bayi dan anak yang masih lemah. Angka kejadian ISPA ini dapat menurun seiring pertambahan usia.
Gejala infeksi saluran pernafasan atas pada bayi dan anak-anak terutama adalah pilek dan batuk kering. Umumnya infeksi ini tidak berbabahaya kecuali bila menyerang bayi yang baru lahir. Namun bila tidak ditangani dengan baik biasanya akan menyebabkan batuk akut pada anak. Pada balita, gejala ISPA pada daerah hidung akan sangat dominan sehingga dapat mengganggu tidur.
Cara Mengobati Infeksi Saluran Pernafasan Atas Pada Bayi dan Anak-Anak
Pemberian obat-obatan untuk balita harus dilakukan secara hati-hati. Jangan pernah memberikan obat infeksi saluran pernapasan atas punya orang dewasa pada anak Anda atau sembarangan memberikan obat ISPA yang dijual bebas. Ingat akan bahaya efek sampingnya!
Pengobatan infeksi saluran pernafasan atas pada bayi ataupun anak-anak sebaiknya sesuai petunjuk dokter.
Untuk meringankan gejala infeksi saluran pernapasan atas pada bayi dan anak-anak seperti pilek pada bayi dapat dengan cara berikut ini:
- Gunakan balsam atau vapor rub di dada, leher, dan punggung untuk mengurangi gejala ISPA pada anak sekaligus meningkatkan kualitas tidur si kecil.
- Berikan madu untuk mengurangi produksi dahak dan mengurangi frekuensi batuk. Namun ingat, penggunaan madu pada bayi di bawah 1 tahun sebaiknya jangan dilakukan karena dapat berisiko menyebabkan botulism (yaitu infeksi yang dapat menyebabkan gagal nafas).
- Bila si kecil sulit mengeluarkan ingus, bantu untuk mengeluarkannya dengan menggunakan alat penyedot ingus. Pemberian obat tetes saline juga dapat dilakukan untuk mengencerkan ingus penyebab hidung tersumbat.
- Minta anak untuk memperbanyak minum seperti air putih dan tetap berikan ASI pada bayi.
- Jauhkan anak dari asap rokok dan polusi udara lainnya.
Cara Mencegah Infeksi Saluran Pernafasan Atas Pada Bayi dan Anak
Berikut ini adalah tindakan pencegahan ISPA pada anak-anak dan balita yaitu:
- Hindari membawa bayi ke tempat ramai atau ruangan sempit yang penuh sesak.
- Biasakan untuk mencuci tangan dulu sebelum memegang bayi.
- Hindarkan penderita ISPA berada satu ruangan atau berdekatan dengan bayi.
- Biasakan anak untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah memegang benda yang berisiko terkena paparan virus, serta biasakan untuk tidka mengusap hidung dan mulut dengan tangan.
- Pemberian ASI pada bayi juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya.
Penutup
Penyakit infeksi saluran pernapasan atas merupakan jenis penyakit yang paling banyak dan umum terjadi. Pada umumnya jenis penyakit ini tidak berbahaya, dapat sembuh dengan sendirinya dengan istirahat yang cukup. Walaupun demikian, tetap perlu diwaspadai akan bahaya komplikasi terjadinya infeksi sekunder oleh bakteri.
Pastikan untuk selalu memeriksakan diri ke dokter bila dirasa ada hal yang tak wajar, gejala yang tidak hilang dalam seminggu, gejala yang semakin parah, atau memiliki faktor risiko seperti yang disebutkan di atas.