8 Gejala Depresi yang Tidak Boleh Anda Abaikan

Gejala Depresi Secara Umum – Setiap orang pasti pernah merasa sedih di momen-momen tertentu. Terkena tekanan akan masalah hidup pun seringkali menyebabkan seseorang terkena berbagai macam gangguan mental, termasuk stres dan depresi. Tidak mampu mengendalikan stres seringkali menjadi faktor penyebab depresi. Meskipun depresi tersebut tidak dikaitkan secara langsung sebagai penyakit mematikan, tetapi masih tetap bisa membuat seseorang memiliki keinginan untuk bunuh diri sebagai akibat depresi.

Gejala dari depresi sendiri sangatlah beragam, ada gejala gangguan depresi mayor ataupun minor, ada gejala depresi akut maupun kronis. Ciri-ciri orang depresi tidak hanya sebatas sebagai perasaan sedih dan putus asa yang luar biasa saja.

Seorang direktur program gangguan mood dan kecemasan bernama Boadie W. Dunlop, MD, dari departemen psikiatri di Emory University School of Medicine di Atlanta mengatakan bahwa seringkali perubahan dari sifat seseorang yang telah terkena depresi berjalan sangat pelan dan halus, sehingga mereka cenderung tidak menyadarinya. Tetapi orang-orang terdekatnya – termasuk keluarga dan temannya – kemungkinan besar melihat tanda dan gejala tersebut.

Kemudian, gejala depresi tersebut akan secara berangsur-angsur berkembang jika tidak segera mendapatkan perawatan secepatnya, seperti ingin berdiam diri di rumah dan menyendiri, hingga akhirnya keinginan bunuh diri pun muncul.

Maka dari itulah, sangat penting sekali untuk mengetahui apakah seseorang yang anda cintai tengah terkena depresi atau tidak. Tentu saja, anda pun harus menyadari apakah diri anda terkena gangguan mental berbahaya yang satu ini atau tidak. Karena seperti yang disebutkan di atas, depresi tersebut bisa mengarah ke keinginan untuk bunuh diri jika dibiarkan berlarut-larut. Orang yang mengalami gejala depresi sebaiknya segera diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan obat depresi ataupun cara mengatasi depresi itu sendiri.

Tak Mau Bergaul Salah Satu Gejala Depresi yang Tidak Boleh Anda Abaikan
Tak Mau Bergaul Salah Satu Gejala Depresi yang Tidak Boleh Anda Abaikan

Tanda-Tanda atau Gejala Depresi Yang Perlu Diwaspadai

Adapun beberapa gejala dari depresi yang tidak boleh anda abaikan begitu saja telah kami rangkum di bawah ini untuk anda.

Berikut ini adalah ciri-ciri orang yang mengalami depresi, yaitu:

Kesulitan Tidur

Menurut seorang psikolog klinis bernama Sarah Altman, PhD, dari Department of Psychiatry and Behavioral Health di The Ohio State University Wexner Medical Center mengatakan bahwa orang-orang yang telah terkena depresi cenderung tidak memiliki motivasi dalam menjalani hidup. Mereka juga akan merasa kesulitan tidur di malam hari, serta seringnya terbangun di malam hari sehingga mengganggu kualitas istirahat mereka.

Kekurangan tidur sendiri tentunya dapat memperparah efek dan gejala depresi itu sendiri, sehingga bisa menciptakan lingkaran setan. Selain itu, contoh orang-orang depresi juga cenderung tidak mau keluar dari tempat tidur mereka, dan akan menghabiskan waktu mereka di dalam kamarnya untuk tidur seharian penuh.

Kehilangan Minat Terhadap Hobi Mereka

Terdapat perbedaan antara orang yang merasa penat terhadap kesibukan sehari-hari dengan orang-orang yang depresi. Jika orang yang hanya merasa lelah menjalani kehidupan cenderung akan melampiaskan rasa bosannya tersebut dengan melakukan aktivitas yang menjadi hobi mereka, berbeda dengan orang-orang depresi yang malah menghindari hobi mereka secara total.

Seorang psikiater dan direktur medis bernama Tina Walch, MD, dari Northwell Health’s South Oaks Hospital di Amityville, New York, menekankan hal tersebut dengan mengatakan bahwa jika seseorang yang hobi memancing tiba-tiba kehilangan hasratnya dalam melakukan hal tersebut, maka itu bisa menjadi salah satu tanda yang tidak boleh diabaikan begitu saja, karena seringkali menjadi indikasi atau gejala depresi.

Meningkatnya Energi

Memiliki sumber energi melimpah di dalam tubuh memang hal yang sangat baik, sehingga tak jarang jika banyak orang yang terus mencoba mencapai hasil tersebut dengan asupan makanan-makanan bergizi agar mendukung aktivitas sibuk mereka seharian penuh, atau memberikan tenaga ekstra dalam latihan dan olahraga yang mereka lakukan.

Tetapi ironisnya, bagi orang-orang yang terkena depresi, meningkatnya energi tersebut bukan karena ingin melakukan hal-hal yang positif. Sebaliknya, mereka cenderung tak segan-segan untuk melakukan tindakan ekstrim di luar nalar orang normal – seperti bunuh diri. Hal ini karena mereka akan selalu bersemangat dalam mencari cara ‘termudah’ untuk bisa keluar dari permasalahan atau kesedihan yang tengah mereka alami saat itu.

Baca juga:   Makanan Untuk Mengontrol Gula Darah Tinggi Pada Penderita Diabetes Yang Enak dan Sehat

Perubahan Nafsu Makan

Orang-orang yang tengah merasa stres atau sedih seringkali mengalami perubahan pola makan mereka, dan beresiko terkena ngidam makanan atau makan berlebih. Tetapi berbeda dengan orang-orang yang tengah menderita depresi, mereka cenderung kehilangan nafsu makannya sama sekali.

Seorang internis dari Washington DC bernama John Whyte, MD, MPH, yang juga seorang penulis buku berjudul “Is This Normal?: The Essential Guide to Middle Age and Beyond” mengatakan bahwa orang yang terkena depresi akan berhenti makan karena mereka tidak lagi mementingkan (atau memperhatikan) kesehatan fisik diri mereka sendiri. Tidak hanya itu, mereka pun akan mengabaikan kebersihan diri mereka dan lingkungannya.

Tak Ingin Disentuh

Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa orang-orang yang telah terkena depresi akan memiliki energi berlebih dalam melakukan hal-hal yang negatif, termasuk marah-marah atau lekas marah ketika ada orang lain yang mencoba mendekatinya. Alih-alih merasa sedih dan membutuhkan pertolongan orang lain untuk menceritakan masalah yang tengah dihadapinya, gejala depresi justru akan membuat seseorang terkena iritabilitas serta kehilangan kontrol emosi dan kesabaran mereka.

Munculnya Sisi Gelap Mereka

Jika depresi tersebut telah berada di tingkatan yang sangat parah, maka di pikiran orang tersebut hanya selalu membayangkan kematian dan hal-hal yang suram lainnya. Saat keluarga atau teman terdekat anda mulai membicarakan mengenai sesuatu yang menyangkut nyawa hidupnya sendiri, pastikan anda segera meminta pertolongan para ahli sebelum semuanya terlambat. Hal ini karena orang-orang yang telah terkena depresi lebih mungkin melakukan hal-hal sembrono dan gegabah tanpa memperhitungkan resikonya sama sekali.

Terasa Sakit

Depresi memang termasuk ke dalam gangguan mental, tetapi juga bisa menyebabkan anda terkena rasa sakit di beberapa bagian tubuh anda. Hal ini karena keduanya memiliki jalur biologis dan neurotransmitter yang sama. Bahkan menurut penelitian sendiri menunjukkan bahwa orang-orang yang mengalami depresi beresiko menderita penyakit kronis berulang.

Selain itu, penelitian lainnya dari Kanada yang dipublikasikan di jurnal Pain menuliskan bahwa orang-orang yang menderita depresi akan lebih mungkin mengalami nyeri leher dan punggung bagian bawah hingga sebanyak 4 kali lipat dibandingkan dengan orang-orang normal.

Tidak berhenti sampai di sana, satu lagi penelitian dari Archives of General Psychiatry di tahun 2008 yang menemukan bahwa ketika orang-orang depresi tengah menderita suatu penyakit tertentu, maka akan terjadi luapan emosi di otak mereka, sehingga membuat tubuhnya tidak mampu menangani perasaan sakit yang dideritanya secara alami.

Karena hal inilah, orang-orang yang tengah menderita depresi lebih rentan terkena penyakit, atau sulit menyembuhkan penyakit tertentu yang tengah dideritanya.

Terlalu Terpaku Terhadap Media Sosial

Satu lagi yang menjadi gejala depresi untuk masyarakat milenial, dimana mereka akan terus menerus memandangi layar gadget mereka ketika gangguan mental tersebut menyerang. Berbeda dengan orang-orang normal pada umumnya, mereka yang menderita depresi akan sulit sekali terlepas dari media sosial – dimanapun mereka berada.

Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa orang-orang yang merasa depresi tidak akan mau bergaul dengan teman-temannya dan sebisa mungkin ingin tetap menyendiri dari waktu ke waktu. Maka dari itulah, bersosialisasi di dunia maya akan menjadi tempat yang cocok untuk mereka dalam menghabiskan waktunya selama berjam-jam.

Parahnya, gejala ini pun akan menciptakan kembali lingkaran setan, karena seperti yang sudah dikatakan oleh Alice G. Walton dari Forbes menyutkan bahwa terlalu terpaku terhadap media sosial dan selalu mencari ketenaran darinya cenderung dapat meningkatkan resiko seseorang terkena depresi.

Nah itulah beberapa gejala depresi yang sebaiknya tidak Anda abaikan. Memiliki teman bicara di kehidupan nyata seringkali lebih efektif mengatasi depresi dibandingkan obat depresi itu sendiri. Untuk mencegah depresi, yuk mulai sekarang peduli dengan orang terdekat sekitar kita. Semoga bermanfaat ..