Walaupun kebanyakan kasus stroke diderita oleh para orang lanjut usia namun pencegahan stroke perlu dilakukan sejak dini. Bahkan tak jarang juga, kasus stroke terjadi pada usia produktif. Nah bagaimana cara mencegah stroke di usia muda? atau bagaimana cara mencegah stroke agar tak berulang?
Langkah pencegahan stroke yang paling utama adalah dengan penerapan gaya hidup sehat yaitu berupa konsumsi makanan sehat, tetap aktif, melakukan olahraga teratur, dan menjaga berat badan ideal yang sehat. Penting juga menghindari gaya hidup tak sehat, seperti merokok, minum alkohol ataupun konsumsi obat-obatan terlarang. Selain itu, mengenali dan menghindari faktor risiko penyebab stroke juga penting.
Namun sebelum membahas mengenai cara pencegahan stroke sejak dini, sebaiknya Anda segarkan dulu ingatan Anda mengenai penyebab dan gejala stroke. Berikut ulasan Dunia Kesehatan selengkapnya ..
Apa Saja Penyebab Stroke?
Stroke digolongkan dalam 2 tipe dimana masing-masing jenis stroke ini memiliki penyebab dan akibat pada otak yang berbeda.
Stroke Iskemik
Stroke iskemik merupakan jenis stroke yang paling umum dan paling banyak diderita. Penyebab stroke jenis ini adalah adanya gumpalan darah yang menghalangi / menghambat aliran darah dan oksigen ke otak. Gumpalan darah ini terbentuk di dalam arteri yang mengalami penyempitan atau tersumbat oleh plak (tumpukan lemak) yang dikenal dengna aterosklerosis.
Seiring dengan pertambahan usia, arteri pun secara normal akan mengalami penyempitan, tentu saja kondisi dapat mempercepat proses terjadinya stroke.
Selain itu, berikut ini adalah beberapa faktor risiko penyebab stroke iskemik, yaitu:
- Merokok
- Hipertensi / tekanan darah tinggi
- Obesitas / kelebihan berat badan
- Kadar kolesterol darah tinggi
- Diabetes
- Terlalu banyak minum alkohol
Kemungkinan penyebab stroke iskemik lainnya adalah kondisi detak jantung tak beraturan atau dikenal dengan istilah fibriliasi atrilum (yaitu kondisi dimana serambi jantung (atrium) berdenyut tak beraturan dan berdegup cepat. Kondisi ini dapat menyebabkan gumpalan darah di jantung pecah lalu bergerak dan menutupi aliran darah ke otak.
Stroke Hemoragik
Jenis stroke ini dikenal juga dengan hemoragi serebral atau hemoragi intrakranial, merupakan jenis stroke yang lebih sedikit diderita dibandingkan stroke iskemik. Penyebab stroke jenis ini adalah adanya pembuluh darah di kepala yang pecah dan mengakibatkan pendarahan di dalam dan sekitar otak.
Penyebab utama stroke hemoragik adalah tingginya tekanan darah yang dapat melemahkan pembuluh darah arteri di otak dengan demikian arteri tsb mudah sekali pecah ataupun bocor.
Selain itu ada beberapa faktor risiko penyebab stroke hemoragik lainnya, yaitu:
- Kegemukan
- Minum alkohol terlalu banyak
- Merokok
- Kurang gerak / kurang olahraga
- Stress yang dapat meningkatkan tekanan darah
Penyebab stroke hemoragik lainnya adalah adanya aneurisme otak atau karena pembuluh darah otak yang tak normal.
Tidak ada langkah pencegahan stroke yang sempurna karena ternyata ada beberapa faktor risiko yang tidak dapat diubah, yaitu:
- Usia – pada umumnya stroke terjadi pada umur di atas 65 tahun, walaupun demikian 25% dari penderita stroke adalah orang yang lebih muda.
- Riwayat keluarga – seseorang yang memiliki orang tua, kakek / nenek, kakak ataupun adik yang terkena stroke maka risiko terkena stroke menjadi lebih besar.
- Etnis – orang Asia, Afrika ataupun orang Karibia memiliki risiko stroke lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena tingkat diabetes dan tekanan darah tinggi lebih banyak diderita oleh etnis ini.
- Riwayat medis – seseorang yang pernah terkena stroke, gejala stroke ringan, ataupun serangan jantung maka memiliki risiko terkena stroke lebih tinggi.
Walaupun kondisi di atas tidak dapat diubah, namun masih ada langkah pencegahan stroke dengan cara menurunkan faktor risikonya yaitu dengan melakukan perubahan gaya hidup untuk menghindari aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah arteri) dan hipertensi. Selain penting juga melakukan konsultasi pada dokter bila memiliki irama detak jantung tak beraturan.
Apa Saja Gejala Stroke?
Untuk mempermudah mengenali gejala stroke, Kemenkes RI telah membuat slogan SeGeRa Ke RS, yaitu:
- Senyum tidak semetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-tiba.
- Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba.
- BicaRa pelo / tiba-tiba tidak dapat bicara / tidak mengerti kata-kata / bicara tidak nyambung.
- Kebas atau baal atau kesemutan separuh tubuh.
- Rabun, pemandangan satu mata kabur, terjadi tiba-tiba.
- Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya. Gangguan fungsi keseimbangan seperti terasa berputar, sulit berkoordinasi.
Bila Anda mengenali gejala stroke di atas, maka segeralah bawa orang tsb ke RS terdekat.
Bagaimana Langkah Pencegahan Stroke?
Bagaimana cara mencegah stroke di usia muda dan cara mencegah stroke berulang?
Cara terbaik untuk mencegah stroke adalah dengan konsumsi makanan sehat, olahraga teratur, berhenti merokok, dan menghindari minum alkohol.
Perubahan gaya hidup sehat dapat menurunkan risiko terjadinya kondisi sbb:
- Aterosklerosis / penyempitan pembuluh darah arteri
- Tekanan darah tinggi
- Tingginya kolesterol darah
Bila Anda sudah pernah mengalami stroke, perubahan gaya hidup sehat juga dapat menurunkan risiko terjadinya stroke berulang.
Makanan untuk Pencegahan Stroke
Makanan tidak sehat dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke karena dapat memicu meningkatnya tekanan darah dan kadar kolesterol darah.
- Makanan sehat yang direkomendasikan untuk mencegah stroke diantaranya adalah jenis makanan rendah lemak dan tinggi serat, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh. Contoh makanan pencegah stroke di antaranya adalah sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, jeruk, tomat, bawang putih, daging ayam bagian dada tanpa kulit, dll.
- Pastikan makanan yang dikonsumsi bergizi seimbang. Jangan terlalu banyak mengkonsumsi jenis makanan yang sama terutama makanan yang kaya garam ataupun makanan olahan.
- Batasi konsumsi garam agar tidak melebihi 6 gram (1 sdt) per hari. Makanan bergaram dapat meningkatkan tekanan darah tinggi.
Olahraga untuk Mencegah Stroke
Menerapkan pola makan sehat dan olahraga teratur merupakan kombinasi terbaik untuk menjaga berat badan sehat.
Olahraga teratur dapat membantu menurunkan kadar kolesterol darah dan menjaga tekanan darah di batas normal.
Untuk pencegahan stroke, perlu melakukan olahraga setidaknya 150 menit (2,5 jam) per minggu berupa latihan aerobik sedang seperti bersepeda ataupun jalan cepat.
Namun bila Anda sedang melakukan pemulihan stroke, sebaiknya konsultasikan pada dokter mengenai kapan dapat melakukan olahraga. Melakukan olahraga teratur mungkin tidak memungkinkan di minggu ataupun bulan pertama setelah gejala stroke menyerang namun sebaiknya Anda memulai olahraga lagi setelah proses pemulihan menunjukkan perkembangannya.
Berhenti Merokok
Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko terkena stroke karena dampak buruk merokok dapat menyempitkan pembuluh darah merokok dan membuat darah lebih mudah menggumpal.
Berhenti merokok selain dapat mencegah stroke juga dapat memperbaiki kondisi kesehatan secara umum serta menurunkan risiko terjadi penyakit kanker paru dan penyakit jantung.
Berhenti atau Mengurangi Minum Alkohol
Kebiasan minum alkohol berlebih dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan memicu irama detak jantung tak beraturan (fibriliasi atrium) yang nantinya dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke.
Minuman beralkohol merupakan jenis minuman berkalori tinggi sehingga dapat menyebabkan kelebihan berat badan. Peminum berat dapat meningkatkan risiko stroke lebih dari 3x lipatnya.
Bila Anda sekarang ini memiliki kebiasaan minum, cobalah kurangi sedikit demi sedikit hingga akhirnya berhenti minum alkohol sama sekali.
Hindari penggunaan NAPZA
Beberapa jenis NAPZA (obat-obatan terlarang), seperti kokain dan metamfetamin, dapat menyebabkan penyempitan arteri dan mengurangi aliran darah.
Mengatasi Kondisi Penyebab Stroke
Bila Anda memiliki kondisi atau penyakit tertentu yang dapat menyebabkan stroke seperti hipertensi, fibriliasi atrium, diabetes, kolesterol tinggi, sebaiknya pastikan penyakit Anda ini telah diatasi atau ditangani dengan tepat untuk pencegahan stroke.
Selain dengan perubahan gaya hidup yang telah disebutkan di atas, Anda pun perlu melakukan terapi pengobatan sesuai yang disarankan dokter. Obat pencegahan stroke ini perlu diminum secara teratur.
Kesimpulan
Nah itulah beberapa langkah pencegahan stroke secara dini yang perlu diketahui. Perubahan gaya hidup sehat seperti konsumsi makanan sehat dengan seimbang, olahraga teratur, berhenti merokok, menghindari alkohol dan napza, serta mengatasi penyakit penyebab stroke merupakan cara mencegah stroke di usia muda dan cara mencegah stroke berulang yang dapat dilakukan. Semoga bermanfaat …