Gejala serangan jantung kadang muncul tanpa disadari. Padahal semakin lama penanganannya maka semakin parah juga dampak kerusakan yang diakibatkannya.
Oleh karena itu cara termudah untuk menghindari serangan jantung adalah dengan menghindari penyebab serangan jantung itu sendiri.
Penyebab utama serangan jantung adalah penyakit jantung koroner. Untuk lebih jelasnya mengenai apa saja yang menyebabkan serangan jantung dan apa saja faktor risiko pemicunya, yuk simak ulasan berikut ini ..
Apa Saja Penyebab Serangan Jantung?
Serangan jantung terjadi bila aliran darah pada satu atau lebih pembuluh darah arteri koroner terhenti.
Seiring pertambahan waktu, pembuluh darah arteri dapat mengalami penyempitan karena penumpukan beberapa zat seperti kolesterol, dll yang dikenal dengan istilah plak.
Kondisi ini yang disebut dengan penyakit jantung koroner ataupun penyakit arteri koroner yang merupakan penyebab utama serangan jantung.
Saat serangan jantung, salah satu dari plak tsb pecah menyebabkan kolesterol dan zat lainnya masuk ke dalam aliran darah. Pecahnya plak ini juga memicu terjadinya penggumpalan darah. Jika gumpalan darah tsb cukup besar maka dapat menutupi aliran darah.
Penyebab serangan jantung lainnya adalah kejang pembuluh arteri koroner yang dapat menghentikan aliran darah ke bagian otot jantung. Penggunaan tembakau dan obat seperti kokain dapat menyebabkan kejang pembuluh darah yang mengancam jiwa. Serangan jantung juga dapat terjadi karena adanya robekan di arteri jantung.
Apa Saja Faktor Risiko Yang Menyebabkan Serangan Jantung?
Beberapa faktor dapat memicu penimbunan lemak di pembuluh darah yang dikenal dengan istilah aterosklerosis. Kondisi ini dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah jantung dan pembuluh arteri lainnya.
Menghindari faktor risiko dan penyebab serangan jantung adalah tindakan pencegahan serangan jantung yang efektif.
Berikut ini adalah faktor risiko penyebab serangan jantung, diantaranya adalah:
- Usia: Pria dengan usia 45 tahun ke atas atau wanita berumur 55 tahun ke atas lebih mudah terkena serangan jantung dibandingkan orang yang lebih muda.
- Merokok: Baik perokok aktif maupun perokok pasif memiliki risiko terkena serangan jantung lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak merokok.
- Tekanan darah tinggi: Seiring dengan pertambahan usia, tekanan darah tinggi dapat merusak arteri yang berperan dalam menyuplai darah ke jantung. Penyakit hipertensi yang disertai dengan obesitas, merokok, kolesterol tinggi, ataupun diabetes memiliki risiko serangan jantung lebih tinggi.
- Kadar kolesterol atau trigliserida darah tinggi: Tingginya LDL “kolesterol jahat” dapat mempermudah penyempitan pembuluh darah jantung. Tingginya kadar trigliserida dalam darah juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Sementara tingginya HDL “kolesterol baik” justru dapat menurunkan risiko serangan jantung.
- Diabetes: Insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh pankreas dapat mengubah gula darah menjadi energi tubuh. Saat seseorang terkena diabetes, karena tidak cukupnya insulin atau tidak memberikan respon pada insulin dapat menyebabkan tingginya gula darah. Tidak ditanganinya penyakit diabetes dengan baik dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
- Sejarah keluarga: Jika adik / kakak kandung, orang tua ataupun kakek / nenek pernah terkena serangan jantung (di usia 55 untuk pria dan 65 untuk wanita), maka Anda memiliki risiko lebih tinggi.
- Kurang gerak: Kurang aktif secara fisik dapat memicu peningkatan kadar kolesterol darah dan menyebabkan obesitas. Orang yang melakukan olahraga aerobik secara rutin dapat menurunkan risiko serangan jantung. Selain itu manfaat olahraga juga dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
- Obesitas: Kegemukan sangat berkaitan dengan tingginya kadar kolesterol darah, tingginya kadar trigliserida darah, tingginya tekanan darah tinggi, dan diabetes. Menurunkan berat badan setidaknya 10% dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
- Stress: Kondisi stress juga dapat menjadi faktor penyebab serangan jantung.
- Penggunaan obat terlarang: Menggunakan narkoba seperti amfetamin dan kokain dapat memicu terjadinya kejang arteri koroner yang merupakan penyebab serangan jantung.
- Sejarah preeklamsia: Preeklamsia merupakan kondisi yang ditandai dengan tingginya tekanan darah saat masa kehamilan. Kondisi ini juga dapat memicu serangan jantung.
- Sejarah penyakit autoimun: Penyakit seperti rematoid artritis atau lupus dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung.
Nah itulah informasi seputar faktor risiko yang menyebabkan serangan jantung beserta penyebab serangan jantung itu sendiri. Semoga bermanfaat …